KBK.News, BANJARMASIN – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil menempati posisi pertama secara nasional dalam Indeks Ketahanan Pangan (IKP) tahun 2025, dengan skor 81,98 persen.

Pencapaian ini diumumkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan menempatkan Kalsel di atas provinsi lain seperti Bali, Jawa Tengah, dan Sumatera Barat.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, mengatakan keberhasilan ini merupakan hasil kerja bersama dan keseriusan seluruh pihak dalam menjaga ketersediaan serta pemerataan pangan di seluruh wilayah.

“Empat aspek penilaian utama yang membuat Kalsel menjadi yang terbaik meliputi ketersediaan pangan, keterjangkauan, pemanfaatan, dan stabilitas distribusi.

Semua indikator ini berhasil kita penuhi dengan baik,” ujar Syamsir Minggu (5/10/2025) disela sela Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang rutin digelar Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalsel bekerja sama dengan Perum Bulog Kanwil Kalsel di area Car Free Day Banjarmasin

Syamsir menjelaskan, produksi pangan Kalsel mengalami surplus dalam beberapa komoditas utama seperti beras, jagung, dan hortikultura.

Kelebihan pasokan itu bahkan ikut membantu provinsi tetangga yang masih mengalami defisit pangan, seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

“Kalsel bukan hanya cukup untuk dirinya sendiri, tapi juga mampu menopang wilayah sekitar. Surplus ini menjadi bukti bahwa sistem distribusi kita berjalan baik dan merata,” tambahnya.

BACA JUGA :  Petugas Sita 1.310 Liter Solar Subsidi: Gunakan Dua Mobil Modifikasi untuk Operasi Ilegal

Selain itu, Kabupaten Balangan juga ikut mengharumkan nama Kalsel dengan menempati peringkat keempat nasional dalam kategori kabupaten terbaik indeks ketahanan pangan

Ia menegaskan, capaian ini tak lepas dari peran aktif pemerintah kabupaten/kota, petani, dan lembaga pangan lokal serta kerja sama dengan TNI/Polri yang terus memperkuat cadangan pangan, memperluas lahan produktif, serta menjaga stabilitas harga di pasar.

Salah satu bentuk nyata dukungan itu adalah Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang rutin digelar Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalsel

Kolaborasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tentang penguatan ketahanan pangan nasional. Sinergi antara Pemprov, Bulog, serta TNI–Polri sangat membantu, mulai dari pembukaan lahan pertanian hingga pengawasan distribusi pangan,” jelas Syamsir.

Syamsir berharap prestasi ini tidak membuat daerah berpuas diri, melainkan menjadi motivasi untuk terus memperkuat ketahanan pangan yang berkelanjutan. “Capaian ini milik bersama. Yang paling penting adalah menjaga semangat kerja sama agar ketahanan pangan Kalsel tetap kuat, bahkan bisa menjadi model bagi provinsilain,” pungkasnya.