KBK.News, BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, melalui Pj. Sekretaris Daerah (Sekdaprov) Kalsel, Muhammad Syarifuddin, mendorong generasi muda untuk menerapkan gaya hidup sehat dan bersih sejak dini. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Asta Peduli Sampah Nasional 2025 yang berlangsung di Auditorium Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarbaru, pada Sabtu (15/3/2025) pagi.
Acara ini merupakan bagian dari program Asta Kampus dan Sekolah (Kampanye Gaya Hidup Sadar Sampah), yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) RI, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI.
Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga lingkungan, acara ini juga mengukuhkan kader lingkungan yang terdiri dari siswa SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa perguruan tinggi. Sebanyak delapan kader lingkungan dikukuhkan secara simbolis dengan pemakaian rompi.
Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala BPLH RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, serta Staf Ahli Menteri LH Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah, Hanifah Dwi Nirwana.
Turut hadir pula Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, serta Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat.
Dari unsur pemerintah daerah, hadir Kapolda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, jajaran Forkopimda, serta para kepala daerah, seperti Wali Kota Banjarmasin H. M. Yamin HR bersama Wakilnya Hj. Ananda, serta Bupati Barito Kuala, Dr. H. Bahrul Ilmi. Selain itu, sejumlah pimpinan SKPD Kalsel turut serta, seperti Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Fathimatuzzahra, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, serta Kepala Dinas Perdagangan, Sulkan.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekdaprov Kalsel, Muhammad Syarifuddin, Gubernur Kalsel mengapresiasi terselenggaranya Asta Peduli Sampah Nasional 2025 di Banua. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi-misi Pemprov Kalsel untuk bekerja sama dan merangkul semua pihak dalam menanggulangi permasalahan sampah.”Ini selaras dengan tekad Pemprov Kalsel untuk bekerja bersama, merangkul semua pihak dalam menjaga lingkungan. Terutama di lingkungan pendidikan, agar generasi muda lebih peduli terhadap pengelolaan sampah,” ujar M. Syarifuddin.
Ia juga mengajak semua pihak untuk membiasakan gaya hidup bersih serta menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan sehat.
Menteri LH: Gerakan Nasional untuk Pengelolaan Sampah
Menteri LH, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, dalam arahannya, meminta sekolah dan perguruan tinggi meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan mahasiswa.”Ini adalah kolaborasi antara Kementerian LH/BPLH, Mendiktisaintek, dan Mendikdasmen RI dalam upaya membangun kesadaran lingkungan dan mengurangi sampah. Kami telah mendapat arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk turun langsung ke daerah dan menuntaskan persoalan pengelolaan sampah,” tegasnya.
Hanif menambahkan bahwa sebuah negara tidak bisa maju jika tidak memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik. Berdasarkan data 2024, tercatat ada 3.030 sekolah dan 4.481 institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang telah menerapkan program pengelolaan sampah.
Gerakan Sekolah Bersih
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, menekankan pentingnya program Gerakan Sekolah Bersih.”Gerakan ini bukan sekadar slogan, tapi mendorong siswa untuk membiasakan hidup bersih. Kita ingin ini menjadi budaya di setiap sekolah,” ujarnya.
Rektor ULM Apresiasi Pemilihan Kampus sebagai Tuan Rumah
Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kampusnya sebagai tuan rumah.”Kami merasa bangga karena dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan nasional ini. Saya juga ingin menyapa para rektor yang mengikuti acara ini secara virtual dari delapan perguruan tinggi di Indonesia,” kata Prof. Ahmad Alim Bachri.
Di penghujung acara, dilakukan peninjauan berbagai stand inovasi lingkungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPKM) ULM, Materials and Membranes Research Group, Unit Penunjang Akademik Lingkungan Lahan Basah, serta Pusat Studi Kelapa Sawit Kalimantan ULM.
Dengan adanya Asta Peduli Sampah Nasional 2025, diharapkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda semakin meningkat, sehingga tercipta budaya hidup bersih dan sehat yang berkelanjutan.
Penulis*/ Editor : Iyus
Sumber : Biro Adpim