Site icon Kantor Berita Kalimantan

Keluarga Pasien Keluhkan Layanan RSUD Ratu Zalecha Martapura

Pasien saat akan pulang dari RSUD Ratu Zalecha Martapura (Foto : Tangkapan Layar).

Martapura – Diduga tidak mendapat pelayanan baik di RSUD Ratu Zalecha keluarga pasien merekam video kondisi anaknya, hingga viral di masyarakat, Rabu (10/11/2021).

Tak ada asap kalau tidak ada api ! Mungkin pribahasa ini tepat untuk mewakili viralnya video seorang bapak yang marah, karena kecewa dengan pelayanan di rumah sakit. Video ini cukup viral dan beredar luas, sehingga memunculkan banyak komentar negatif terhadap pelayanan di RSUD Ratu Zalecha Martapura.

Beredarnya video ini diduga, karena sangat kecewa seorang ayah memvideokan pelayanan RSUD Ratu Zalecha Martapura. Pria belakangan diketahui bernama Syamsul (42) ini didalam video terlihat sedang mendorong ranjang (Bed) tempat anak perempuannya berusia 14 tahun yang sedang terbaring sakit pasca operasi patah tulang paha akibat kecelakaan lalulintas.

Syamsul yang merupakan warga Desa Penggalaman, Kecamatan Martapura Barat ini saat diminta keterangan menyampaikan sejumlah keluhan pelayanan pihak rumah sakit,termasuk biaya tambahan yang tidak masuk akal sebesar Rp500 ribu. Kalau itu dikatakan konsultasi dokter, itu tidak ada lagi konsultasi, karena sudah diperbolehkan pulang.

Menurut Petani ini hatinya miris melihat perlakuan dan pelayanan terhadap anaknya, bahkan ketika akan pulang tidak ada perawat yang menjenguk dan membantu proses membawa dari kamar menuju ke mobil ambulan. Karena itu ia sangat kecewa dan membawa sendiri anaknya yang sedang terbaring diatas ranjang menuju keluar rumah sakit, padahal menurutnya terlihat sejumlah perawat didepan ruangan hanya duduk – duduk sambil main handphone.

“Sambil mendorong ranjang keluar saya video mereka yang santai. Saya hanya mengeluhkan pelayanan tidak maksimal. Bukannya ingin viral, tapi supaya ada pembenahan,” tegasnya, Rabu (10/11 /2021).

Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura Dr Tofik Norman Hidayat (Tengah) Saat Konferensi Pers, Rabu (10/11 /2021).

Menganggapi hal tersebut ,Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Dr Tofik Norman Hidayat mengadakan konfrensi pers untuk klarifikasi perihal video yang viral tersebut.

Kepada awak media ia menyampaikan, bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat kepada pihak keluarga pasien untuk klarifikasi mengenai video komplain yang beredar. Hal itu untuk mengetahui permasalahan sebenarnya.

“Kami masih mempertanyakan apa yang terjadi pada saat itu dan mengirimi surat kepada keluarga pasien untuk klarifikasi lebih lanjut. Bahkan kami sudah mengundang keluarga pasien untuk datang dan menjelaskan situasi pada saat itu agar permasalahan ini tidak menjadi salah paham,” jelasnya.

Pasien yang mengalami patah kaki tersebut, ungkap Tofik dirujuk ke rumah sakit pada tanggal 5 November 2021 langsung di lakukan pemeriksaan dan  di operasi tanggal 6 November 2021. Pada tanggal 8 November 2021  pasien seharusnya sudah diperbolehkan untuk pulang . Namun terkait dengan kendala seperti tidak ada yang menjemput dan administrasi belum terselesaikan maka pasien baru bisa pulang tanggal 9 November 2021 .

” Yang menjadi salah komunikasi ialah pada tanggal 9 November , keluarga pasien merasa tidak dilayani namun dikenakan biaya administrasi ,padahal berdasarkan aturan rumah sakit hari pemulangan pasien juga termasuk dalam tambahan biaya administrasi 1 hari. Dan saya tegaskan pasien masih diberi makan dan masih dirawat oleh perawat dan dokter pada hari itu” jelasnya

Tofik berharap keluarga pasien bisa menjelaskan atau mengklarifikasi terkait video komplain yang beredar tersebut, karena menyangkut nama baik rumah sakit. Kalau tidak ada klarifikasi dari Keluarga, maka pihak rumah sakit bisa saja menindaklanjuti video tersebut, karena dugaan pencemaran nama baik

“Saya berharap kepada keluarga pasien untuk segera memberikan klarifikasi terkait video tersebut, karena menyangkut nama baik rumah sakit , kalau tidak ada klarifikasi dari pihak keluarga kami mungkin akan mengambil langkah-langkah tersebut,” pungkas Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura ini.

Exit mobile version