Martapura – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Banjar dalam upayanya menyediakan obat-obatan bagi masyarakatnya. Dinas Kesehatan, bahkan mampu menyediakan obat-obatan essensial melalui system e- catalog,hingga mencapai hampir 100 persen (25/02/2018).
Terkait prestasi ini, apresiasi disampaikan oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Maura Linda Sitanggang, pada acara Penyerahan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang farmasi melalui optimalisasi system e-catalog untuk pengadaan obat dan perbekalan kesehatan. Selain itu juga dilakukan penyerahan proposal rencana relokasi instalasi farmasi di Kantor Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.
Pada kesempatan ini Maura Linda Sitanggang menjelaskan, penyediaan obat di Kabupaten Banjar menggunakan e- purchasing mencapai 97 persen adalah hal yang luar biasa.
“Capaian di angka 97 persen tersebut sangat bagus dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Kita akan ajak daerah lain untuk belajar dari Kabupaten Banjar, ” tegasnya penuh semangat.
Kemudian juga Direktur Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Kemenkes RI, Engko Sosialine menyatakan, berdasarkan catatan di Kementerian Kesehatan RI, ketersediaan 20 jenis obat essensial di Kabupaten Banjar pada 2017 lalu mencapai 91,7 persen dan ini telah malampaui target nasional,yakni sebesar 85 persen.
“Memang masih ada dua puskesmas yang belum memenuhi capaian ketersediaan obat essensial, namun mungkin karena memang tidak membutuhkan. Saran kami, kalau jenis obat tersebut tidak dibutuhkan jangan ditulis nol, namun ditulis NS atau tidak dibutuhkan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Banjar H Khalilurrahman dikesempatan ini menyampaikan terterima kasih, atas penghargaan yang diberikan Kementerian Kesehatan RI.
Menurut Bupati Banjar, Wilayah Kabupaten Banjar yang ia pimpin sangat luas, bahkan masih banyak desa atau kawasan yang letaknya secara geografis terpencil.
“Sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan di Kabupaten Banjar, sehingga sangat memerlukan dukungan dari pemerintah pusat terutama dari Kementerian Kesehatan,” paparnya.
Kemudian Kepala Dinas Kesehatan Ikhwansyah yang mendampingi Bupati Banjar menambahkan, bahwa dukungan tersebut salah satunya adalah pembangunan fisik instalasi farmasi dan perbekalan Kabupaten Banjar. Menurutnya, saat ini instalasi farmasi Kabupaten Banjar masih berada di wilayah Kota Banjarbaru yang dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Banjar.
“Kami bermaksud membangun gedung di wilayah Kabupaten Banjar, dan lahannya sudah kami sediakan. Untuk itu mohon dukungan dari kementerian kesehatan, ” ujarnya dan diamini Kepala UPT. Instalasi Farmasi Kabupaten Banjar, Arief Rahman.
Pertemuan kemarin juga diselingi dengan diskusi seputar penyediaan obat dan sarana kesehatan, dengan tujuan peningkatan derajat pelayanan kesehatan di Kabupaten Banjar. Hadir pada kegiatan ini Bupati Banjar H Khalilurrahman, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Ikhwansyah, Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar, Farid Soufian, Plt Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura, Eko Subianto ,serta Ketua TP PKK Kabupaten Banjar, Raudhatul Wardiyah.
Sumber : (mc- kab.banjar/dani)