KBK.NEWS, MARTAPURA – Ketua DPRD Kabupaten Banjar H Muhammad Rofiqi mempertanyakan adanya dugaan pungutan liar terhadap ASN dengan modus meminta tebusan busana pada Puncak Peringatan Hari Jadi Ke 73 Kabupaten Banjar, Jumat (1/9/2023).
Adanya modus dugaan terjadinya pungutan liat terhadap ASN Pemkab Banjar untuk puncak peringatan Hari Jadi Ke 73 Kabupaten Banjar mendapat atensi Ketua DPRD Banjar H Muhammad Rofiqi.
Dugaan tersebut, beber Rofiqi, bukan asal dugaan saja, karena ia banyak menerima laporan, bahwa ASN Pemkab Banjar diminta membayar atau menebus untuk busana di puncak Hari Jadi Ke 73 Kabupaten Banjar. Pungutan tersebut sekitar Rp700 ribu, hingga Rp300 ribu per satuan busana.
“Saya menerima informasi ini, dan saya yakin valid, bahwa hal tersebut terjadi dan patut diduga adalah pungutan liar (pungli – red),” jelasnya, Jumat (1/9/2023).
Persoalan tersebut, ungkap Ketua DPRD Kabupaten Banjar, telah ia tanyakan kepada Sekda Banjar H Mokhamad Hilman pada saat rapat Banggar di DPRD, Rabu (30/8/2023).
“Persoalan anggaran puncak peringatan Hari Jadi Ke 73 Kabupaten Banjar itu sudah saya tanyakan kepada Pak Sekda Banjar, namun beliau belum bisa menjelaskan,” tegas Rofiqi.
Sebagai wakil rakyat di DPRD Kabupaten Banjar, kata Rofiqi, ia menginginkan adanya penggunaan anggaran yang berasal dari duit rakyat dikelola dengan baik dan transparan. Selain itu sudah seharusnya para ASN yang menjadi abdi negara itu mendapat bantuan dari pemerintah dan bukannya malah dibebani dengan segala pungutan, apalagi pungutan liar.
” Tata kelola pemerintahan yang baik atau good governance itu salah satu indikatornya adalah transparansi dalam penggunaan dana publik. Ini kami dengar ada pungutan untuk busana kepada ASN, apakah tidak ada masuk dalam anggaran sehingga membebani mereka,” ujar politisi muda Partai Gerindra ini.
” Semua itu menjadi pertanyaan yang harus dijawab oleh pihak penyelenggara Puncak Peringatan Hari Jadi Ke 73 Kabupaten Banjar,” imbuhnya.
Terpisah, upaya konfirmasi kepada Sekda Banjar Mokhamad Hilman melalui sambungan telepon sudah dilakukan, namun belum bisa terhubung. Hal senada juga terjadi saat untuk konfirmasi kepada Asisten II, H Ikhwansyah.