Ketua DPRD Banjar Muhammad Rofiqi berupaya bantu anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Banjar mendapatkan haknya, namun ia menyesalkan dituding memihak dan justru mendapat tekanan, Selasa (26/10/2021).
Ketua Forum Taruna Tagana Kabupaten Banjar, Syuhada bersama sejumlah anggota lainnya mendatangi DPRD Banjar untuk menyampaikan keluhan mereka. Ketua DPRD Banjar, Muhammad Rofiqi menerima aspirasi dan keluhan, bahwa mereka sudah 5 bulan belum menerima insentif, dan sejak awal tahun 2021 belum menerima honor piket.
“Kita sudah sering mempertanyakan, dan alasan mereka dana insentif kita ini di potong untuk penanganan covid19,” jelasnya Syuhada saat dikonfirmasi, Selasa (26/10/2021).
Syuhada menyatakan, pihaknya ingin adanya kepastian dari Dinas Sosial Kabupaten Banjar terkait kepastian insentif mereka.
“Biaya pertemuan rutin saja juga tidak ada lagi. Kita hanya ingin kepastian,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Banjar Ir Rusmini mengakui, untuk insentif tagana memang belum dibayarkan sejak bulan Mei 2021 kemarin.
Hal itu dikarenakan program dan kegiatan Tagana Kabupaten Banjar dianggap tidak relevan.
“Pembayaran Bulan Januari hingga April kemarin menjadi temuan oleh BPKP. Makanya kita hentikan dulu,” ujarnya.
Rusmini menambahkan, pihaknya secepatnya akan memperbaiki ke tidak relevan ini, agar anggota tagana dapat kembali menerima insentif.
“Insya Allah tahun 2022 akan kembali bisa,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua DPRD Banjar, Muhammad Rofiqi menyatakan, bahwa sebagai wakil rakyat tentu pihaknya wajib menerima aspirasi atau keluhan masyarakat. Bukan, hanya sampai disitu, tetapi juga mencarikan solusi yang terbaik dan tentunya harus sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Politisi Partai Gerindra ini juga mengungkapkan, dalam menyikapi permasalahan atau keluhan para anggota Tagana Kabupaten Banjar, ia berusaha membantu mereka agar mereka mendapatkan haknya. Walaupun niatnya yang baik tersebut mendapat tekanan dari banyak pihak, namun ia tetap berupaya membantunya.
Rofiqi yang Ketua Buser 690 ini menyatakan ada tendensi cukup serius mengarah kepada aksi kekerasan dalam upayanya membantu menyelesaikan persoalan ini. Karena itu ia harus lebih bijak dalam menyikapinya agar tidak memunculkan permasalahan baru ditengah persoalan yang ada belum selesai.
“Ada tendensi sangat serius, diantaranya ada penekanan terhadap masalah yang seharusnya dapat diselesaikan secara musyawarah, tetapi diarahkan menjadi kekerasan yang frontal dan saya dituding memihak. Hal itu tidak perlu saya tanggapi terlalu serius, sebab tujuan saya adalah membantu agar para anggota Tagana Kabupaten Banjar bisa mendapatkan hak mereka,” tegas Muhammad Rofiqi.