MARTAPURA – Sambut gembira dibebaskannya Nenek Nurhidayah TKI Asal Martapura dari tahanan di Penjara Al-Zahir Jeddah Ketua DPRD Kabupaten Banjar H Muhammad Rofiqi siap bertolak ke Jeddah untuk menjemput, Jumat (17/2/2023).
Kabar telah dibebaskannya TKI atau buruh migran dari Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Ketua DPRD Banjar H Muhammad Rofiqi menyambutnya dengan gembira. Menurutnya kebebasan Nenek Nurhidayah ini tidak terlepas berkat perjuangan yang telah dilakukan dan doa para ulama serta masyarakat Kabupaten Banjar.
” Alhamdulillah, beliau sudah bebas dan saat ini Nenek Nurhidayah masih berada di Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Arab Saidi. Insya Allah saya berencana bertolak ke Jeddah untuk menjemput beliau,” jelas Ketua DPRD Banjar Muhammad Rofiqi, Jumat (17/2/2023) sore.
Sekarang ini, beber Rofiqi, ia masih melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak di Jeddah, termasuk Konjen RI untuk mematangkan pemulangan Nenek Nurhidayah ke tanah air. Selain itu juga melakukan komunikasi dengan anak dan keluarga Nenek Nurhidayah yang ada di Kota Martapura.
” Saya akan mengajak perwakilan keluarga yang ada di Kota Martapura untuk menjemput langsung Nenek Hidayah di Jeddah. Saya mohon doa agar semua prosesnya di Arab Saudi nanti bisa berjalan lancar,” ucap Legislator Partai Gerindra ini.
Terkait adanya pertanyaan, bagaimana dengan nasib cucu angkat Nenek Nurhidayah bernama Hafizah (11), ungkap Rofiqi, cucu angkat tersebut ditempatkan di rumah asuh milik Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Kalau di Indonesia itu semacam rumah yang disediakan Kementerian Sosial.
” Dari penelusuran dan informasi yang saya terima, cucu angkat Nenek Nurhidayah bernama Hafizah ditempatkan di sebuah rumah asuh pemerintah disana. Kalau di Indonesia semacam dibawah Kementerian Sosial,” Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Banjar ini..
Untuk memulangkan cucu angkat Nenek Nurhidayah, tegas Muhammad Rofiqi sangat sulit, sebab Hafizah adalah punya keturunan darah arab asli, yakni Arab Saudi.
” Aturan hukum di Kerajaan Arab Saudi tidak sama dengan di Indonesia, jadi untuk membawa pulang Hafizah bersama Nenek Nurhidayah, saya kira sangat sulit, karena pemerintah disana punya aturan dan proteksi yang kuat untuk warga negaranya,” tegas H Muhammad Rofiqi yang juga alumnus Fakultas Hukum Undip Semarang ini.
Sebelumnya, dua orang politisi Partai Gerindra Kabupaten Banjar, Syarifah Sakinah dan Muhammad Rofiqi telah mendatangi Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri dalam upaya pembebasan TKI asal Kabupaten Banjar.
Kemudian Muhammad Rofiqi yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Banjar ini berangkat langsung ke Jeddah Arab Saudi untuk bantuan pembebasan Nenek Nurhidayah. Saat itu Muhammad Rofiqi bertemu langsung dengan. Perwakilan Pemerintah Indonesia, yakni Konjen RI Di Jeddah Eko Hartono yang siap membantu pembebasan TKI asal Martapura, Kabupaten Banjar.
Kasus ditahannya Nenek Hidayah, bermula saat ia dituduh menculik anak yang sejak bayi masih merah ia pelihara dan dijadikan cucu asuh. Malangnya Nenek Nurhidayah tidak mempunyai bukti surat surat resmi sebagai orang yang mengadopsi cucu angkatnya Hafizah tersebut.
Kemudian Nenek Hidayah bersama Hafizah ini diamankan polisi (askar) Arab Saudi. Keduanya ditahan di tempat terpisah.Diceritakan Arifin (anak dari Nenek Nurhidayah), bahwa penangkapan terhadap ibunya terjadi pada pertengahan bulan Ramadan lalu di kawasan Masjidil Haram Makkah.