Ketua DPRD Kabupaten Banjar, H Muhammad Rofiqi melakukan sidak pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Martapura, Sabtu (25/7/2021).
Muhammad Rofiqi didampingi Anggota DPRD Banjar, H Gusti Abdurrahman (Antung Aman) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sekolah di Martapura. Sidak dilakukan untuk mencari tahu pelaksanaan PTM dan penerapan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
Seusai menggelar Sidak, Rofiqi menegaskan tujuan kegiatannya adalah untuk memastikan keamanan pelaksanaan PTM. Ia juga menyatakan kegiatan PTM di Kabupaten Banjar perlu dievaluasi lagi mengingat saat ini sedang terjadi lonjakan kasus Covid-19.
“Varian Delta ini menurut WHO sangat berbahaya untuk anak yang dibawah 18 tahun , kami mencoba komunikasi dengan PLT kepala dinas pendidikan agar PTM ini dievaluasi terlebih dahulu dimasa pandemi yang lagi meningkat ini” tegas Rofiqi, Sabtu (25/7/2021).
Saat sidak dari kelas ke kelas nampak ditemukan beberapa siswa yang tidak dapat berhadir kesekolah dikarenakan sakit. Karena itu Rofiqi meminta agar siswa atau guru yang sakit untuk tidak mengikuti PTM. .
“Kami menegaskan kepada kepala sekolah, apabila ada siswa atau guru yang sakit alangkah lebih baiknya istirahat atau dirumahkan terlebih dahulu. Kemudian bisa belajar atau mengajar kembali bila kondisi sudah membaik” ungkap Rofiqi.
Kemudian, Gusti Abdurrahman menambahkan, saat ini trend peningkatan kasus Covid-19 cukup tinggi di Kabupaten Banjar dan sangat mengkhawatirkan. Karena itu apa yang disampaikan Ketua DPRD Banjar memang harus menjadi perhatian bersama agar para peserta belajar dan mengajar PTM tidak terpapar Covid-19.
“Saat ini berdasarkan hasil SWAB yang dilakukan secara acak oleh pihak terkait, kita dengar dari 100 orang, dan hasilnya yang terpapar mencapai 80 persen,” tandasnya.
Selanjutnya, PLT kepala sekolah SMPN 1 Martapura, Gusti Wlidayani mengungkapkan Sekolah berusaha melaksanakan protokol kesehatan. Menurutnya, siswa sebelum masuk ke sekolah dicek dulu, dan apabila ditemukan siswa yang suhu tubuhnya 37 keatas maka akan dipulangkan terlebih dahulu.
” Apabila ada yang suhu tubuhnya 37 derajat Celcius keatas, maka disuruh pulang terlebih dahulu dengan ditelpon orang tuanya,” pungkas Wildayani.