Kemaren aku pergi ke sebuah Salon Kecantikan disana aku bertemu dua perempuan cantik yang masih muda , yakni pemilik salon dan karyawannya. Aku bilang pada mereka ingin merapikan dan memotong rambut yang sudah gak panjang dan seperti tak terurus. ” dik bisa potong rambut saya,” saya tanya pada pemilik salon yang belakangan saya tahu nama MA . ” bisa bang minta nomer berapa, ” jawabnya sambil senyum dengan lembut. ” nomer 2 ,” jawabku santai.
Kemudian M mempersilakan aku duduk di kursi dan memasang kain penghalang agar rambut tidak mengenai pakaianku. Ketika sambil memotong rambut ia sambil bicara dengan karyawannya cukup panjang lebar. Namun aku menangkap jika kedua perempuan muda ini sedang bermasallah dengan suaminya. Menurut karyawan salon yang akhirnya saya tahu bernama IA tersebut ia tidak habis pikir terhadap suaminya kenapa sampai Telepon genggam atau hp- nya dibanting sang suami. Kemudian MA juga mengatakan suami pergi ke rumah orangtuanya dan menjatuhkan talak serta akan menceraikannya.
” bang ini dibersih atau dipotong sampai mana , ” kata MA . Pertanyaan tersebut membuat aku sedikit terkejut karena lagi asyik menikmati obrolan mereka. Kemudian aku jelaskan bagian mana yang dibersihkan dan dipotong. Selanjutnya ngobrol mereka sambil merapikan rambutku jalan terus. Tiba- tiba hp MA berdering dan karena ia sibuk melayaniku ia suruh teman yang sekaligus karyawan IA mengangkat telepon . ” MA ini telepon dari suamimu,” kata IA ” angkat aja aku lagi kerja bilangin,” ujar MA pelan. Karena HP- nya di loudspeaker aku tidak sengaja ikut mendengar ternyata sang suami sedang menanyakan lelaki yang sudah beberapa kali mengajaknya bersama IA makan diluar , yang oleh MA cuma teman biasa.
Sebetulnya menurut aku tidak sesederhana itu arti sebuah suami dan teman, seorang suami pantas dan layak cemburu dan tidak suka kalau istrinya berjalan dengan pria lain. Dari cerita MA yang aku dengar suami sangat marah ketika ia menjemput anaknya bersama pria yang katanya ” teman ” dengan alasan hari gerimis tidak bisa naik sepeda motor jadi numpang sama ” teman” yang punya mobil mewah untuk menjemput si anak, sedangkan si suami ada dirumah mertuanya tersebut. Kekecewaan si suami dan pihak keluarganya diperlihatkan kepada MA. ” dik mengapa kamu datang menjemput anak dengan pria yang katamu cuma teman, ” kata si suami. ” tadi mau berangkat naik motor bang, tapi cuaca gerimis jadi aku minta tolong sama teman agar anak kita tidak ke hujanan dan bisa membuatnya sakit” kata MA
” apa kamu tidak malu , harus minta tolong orang lain….
” apa kamu tidak malu , harus minta tolong orang lain….
To be continue… Sebagai perempuan yang punya suami dan anak jika sudah banyak bergaul dengan para pria yang…godaan atau cobaan terlalu kuat sehingga yang lemah akan terjebak dan terjerat tipu daya dunia…..
Visited 2 times, 1 visit(s) today