MARTAPURA – Warga dan pengguna jalan keluhkan kondisi Jalan Inpres, Desa Bunipah, dan Desa Simpang Warga, Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar, yang sebagian tidak rata atau berbatu dan masih belum di aspal, Rabu (26/7/2023).
Berdasarkan pantauan dilapangan, kondisi jalan di Desa Bunipah, sampai dengan Desa Simpang Warga, Kecamatan Aluh-Aluh, sebagian ruas jalan masih ada yang belum diaspal, dan jalan dipenuhi batu lepas, pasir dan kerikil yang dapat membahayakan keselamatan pengendara.
Dari informasi yang didapatkan, bebatuan dan pasir putih tersebut digunakan untuk mempertinggi ruas jalan, yang sebelumnya jalan tersebut menjadi langganan banjir yang cukup dalam.
Oleh karena itu, salah satu masyarakat Desa Simpang Warga, Niah, yang setiap hari melintasi jalan tersebut untuk bekerja, mengeluhkan kondisi jalan yang sangat bergelombang.
“Sudah beberapa bulan jalan di sini (Desa Bunipah dan Desa Simpang Warga) kondisinya seperti ini, tentu saja tidak nyaman untuk dilintasi, karena sebagian jalan masih ada yang didominasi bebatuan bahkan,” ujar Niah.
Terlebih, lanjut Niah, saat hujan kondisi jalan tersebut akan menjadi sangat licin untuk dilintasinya.
“Bahkan, kalau saya mau membawa orang tua saya berobat, kalau cuacanya selesai hujan, saya akan lebih memikirkannya, karena khawatir melintasi jalan yang licin tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Pembakal Desa Bunipah, Sata, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa jalan bebatuan didesanya tersebut, bertujuan untuk meninggikan badan jalan agar tidak terendam banjir lagi saat tinggi air sungai naik.
“Peninggian jalan ini sudah dikerjakan selama 11 bulan yang lalu, oleh PUPRP Banjar, namun sampai saat ini belum ada kabar kapan mereka akan melakukan perataan dan pengaspalan jalan, semoga secepatnya bisa dilaksanakan demi kenyamanan pengendara dan warga disini” tutup Pembakal Sata.
Ironisnya, dari informasi yang didapatkan, jalan tersebut ternyata merupakan jalan penghubung 19 desa di Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar.