Meski ditengah air yang melimpah akibat banjir, ternyata warga Desa Lok Baintan kesulitan air bersih, sehingga bantuan sangat mereka harapkan, Selasa (2/2/2021).
Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Banjar sudah lebih satu bulan berlangsung. Walau saat ini mulai berangsur-angsur surut, namun persoalan masih belum selesai.
Persoalan sampah dan kebutuhan air bersih ditengah bencana banjir yang belum sepenuh berlalu menjadi persoalan baru. Misalnya, sebanyak 783 kepala keluarga (KK) di Desa Lok Baintan kekurangan air bersih, karena air sungai dan sumur tidak layak konsumsi.
“Air yang ada tidak bisa dikonsumsi oleh masyarakat, karena rasanya asam, dan dikhawatirkan menimbulkan penyakit. Ini tidak bagus bagi kesehatan, apalagi dikonsumsi oleh anak – anak dan Lansia,” jelas tokoh masyarakat Lok Baintan, Syafriansyah.
Terkait hal tersebut, kata Syafriansyah, Ia berinisiatif mencari donatur yang bisa menyumbangkan air bersih bagi warga Desa Lok Baintan.
“Alhamdulillah ada donatur atau bantuan dari Perhimpunan Indonesia Tionghoa Provinsi Jawa Tengah atau INTI Jateng. Mereka ini memberikan donasi air bersih sejumlah 4.400 liter, nasi bungkus, obat dan lainnya,” ungkapnya.
Syafri menegaskan, bantuan air bersih dari INTI Jateng tersebut masih belum memenuhi kebutuhan warga.
” Kami berharap ada tambahan bantuan air bersih, karena kebutuhan air bersih setiap hari untuk masyarakat cukup besar,” pungkasnya.