Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Paman Birin Sangat Minim Kritik Dari Media Massa Sebagai Kontrol Sosial Terhadap Pembangunan Yang Dilaksanakan Pemprov Kalsel (18/2/2020).
Pada masa Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin dan Syahril Darham, sosial kontrol media massa cukup banyak kritik tajam yang menyoroti berbagai aspek di Pemprov Kalsel. Namun, setelah itu mengalami penurunan di masa pemerintahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Hal itu diakui Praktisi Media Massa, Khairiadi Asa, seusai menjadi narasumber di acara Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, di Banjarmasin. Menurutnya, media massa sudah seharusnya menjadi agen kontrol sosial (Social Control) sebagaimana salah satu fungsinya.
Khairiadi Asa menegaskan, kritik yang ditujukan kepada seorang pemimpin harus dilakukan dengan tujuan untuk perbaikan dalam pelayanan publik. Untuk itu jangan dimaknai sebagai salah satu upaya menyalahkan, apalagi menjatuhkan.
“Melalui kritik di media massa yang disampaikan secara cerdas dan membangun, maka pemerintah atau pemimpin yang dikritik akan mengetahui ada permasalahan yang harus ia perhatikan,” jelasnya (17/2/2020).
Praktisi Media ini mengungkapkan, kritik yang baik dan disampaikan dengan kalimat yang cerdas tentu sangat baik untuk perbaikan dan akan berguna. khairiadi Asa menganalogikan seperti orang makan obat, walau pahit rasanya, tetapi bermanfaat untuk kesehatan.
“Kritik yang membangun itu seperti minum obat, pahit rasanya, tetapi bagus manfaatnya,” tandasnya.
Khairiadi Asa melihat dalam 4 tahun terakhir di masa kepemimpinan Paman Birin masih sangat minim. Padahal menurutnya media massa yang kritis itu dibutuhkan sebagai sebuah kontrol sosial dari masyarakat di sebuah negara demokrasi.
“Kontrol sosial dan kritik dari media massa terhadap segala kebijakan Pemprov Kalsel dibawah kepemimpinan Paman Birin masih minim dalam 4 tahun terakhir,” pungkasnya.