MARTAPURA – Pihak RSUD Ratu Zalecha Martapura sampaikan kronologi penemuan pasien napi dari Lapas Narkotika Karang Intan yang diduga gantung diri di toilet rumah sakit, Senin (28/8/2023) siang.
Diberitakan sebelumnya, Beredar foto seorang pria tewas tergantung di sebuah toilet dengan kaki masih di rantai besi.
Menurut sejumlah informasi yang berkembang pria tersebut merupakan MN (31), seorang warga binaan dari Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Narkotika Karang Intan di Martapura, Kabupaten Banjar.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Utama (Dirut) RSUD Ratu Zalecha Martapura dr Eka Listyrini membenarkan bahwa kejadian terjadinya pada Hari Jumat (25/8/2023) lalu.
“Kami menyebutnya ada kejadian sentinel, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang mengakibatkan cedera atau meninggal dunia, yaitu menemukan pasien meninggal dalam keadaan tergantung,” ujar dr Eka kepada awak media.
dr Eka Listyrini menyampaikan, MN masuk RSUD Ratu Zalecha Martapura, sejak hari selasa (22/8/2023) dengan keluhan penyakit nyeri ulu hati.
“Kemudian didampingi oleh petugas, pasien masuk ke ruangan ICU, satu hari kemudian pindah ke ruang rawat jantung, karena pasien memang menderita nyeri ulu hati,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Plt Dirut Raza, pada Jumat (25/8) pukul 12.20 siang, MNI sudah dinyatakan boleh pulang oleh dokter dan perawat melakukan pelepasan infus.
Lalu, dr Eka membeberkan, bahwa MN diduga pergi ke toilet seorang diri, dan setelah dicari, keluarga pasien yang lain (bukan keluarga MN), menyampaikan bahwa MN pergi ke toilet.
Ia memaparkan, setelah kurang lebih 30 menit MN tidak kunjung keluar dari toilet, tidak ada reaksi saat diketuk oleh keluarga pasien lain, lalu diintip dan ternyata MN sudah dalam keadaan tergantung. Oleh karena itu pihak keluarga itu pun melaporkan nya ke perawatan.
“Kemudian keluarga lapor ke perawatan, kemudian perawat dan CS melakukan pendobrakan, melihat kondisi tersebut, petugas security kami sudah menutup area tanpa boleh mengambil gambar, dan kemudian polisi datang untuk penanganan lebih lanjut,” tegasnya.
Petugas dari Lapas, ungkap Eka memang ada ditempatkan di RSUD Ratu Zalecha Martapura, namun pada saat kejadian tidak ada ditempat.
” Menurut dari ruangan (perawat-red) ada, tapi tidak dalam posisi ditempat. Kayaknya pergi sholat atau bagaimana gitu,” pungkasnya.