KBK.NEWS BANJARMASIN – Wisata Pasar Terapung Banjarmasin makin ramai dengan banyaknya pedagang kuliner tradisional Banjar yang ada di sekelilingnya, Minggu (4/8/2024).
Pasar Terapung Banjarmasin yang terletak di Siring Piere Tendean Banjarmasin makin ramai dengan kunjungan wisatawan. Walau dalam sepekan hanya menggelar dagangannya hanya satu hari, namun bertepatan di hari libur, yakni Hari Minggu.
Acil Idah salah seorang pedagang di Pasar Terapung Banjarmasin mengatakan, sebetulnya mereka membuka lapak sejak setiap Hari Sabtu sore. Kemudian para pedagang yang sebagian besar datang dari Lok Baintan, Sungai Tabuk bermalam dan pada Hari Minggu pagi menggelar dagangannya.
“Kami datang ke Pasar Terapung Banjarmasin naik perahu atau perahu motor klotok pada Hari Sabtu sore dan menggelar dagangan. Kami bermalam disini untuk besok pagi membuka lapak lagi,” jelasnya.
Sebagian besar para pedagang di Pasar Terapung Banjarmasin ini menjual aneka buah segara, seperti jeruk, sirsak, pisang, mangga, ikan asin, dan jenis sayuran. Namun, sekarang ini sudah banyak juga para pedagang kuliner tradisional yang membuka lapak.
Kuliner tradisional Banjar yang dijual di Pasar Terapung Banjarmasin diantaranya Lapat atau Buras, Laksa, Lontong, Wadai Patah, Lupis dan lainnya.
Sementara itu disisi atas atau di darat banyak juga pedagang yang membuka lapak dagangan mereka, ada sate, bakso, pentol dan aneka kuliner lainnya.
Pasar Terapung Banjarmasin bukanlah pasar terapung asli, sebab yang asli adalah Pasar Terapung Kuin di Banjarmasin. Sedangkan Pasar Terapung Banjarmasin dibangun dan dikembangkan oleh Pemko Banjarmasin.
Sebagian besar pedagang Pasar Terapung Banjarmasin berasal dari Pasar Terapung Lok Baintan di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Pasar Terapung Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan keduanya berada di Sungai Martapura.
Berbeda dengan Pasar Terapung Banjarmasin, Pasar Terapung Lok Baintan setiap hari para pedagang menggelar dagangannya di atas perahu. Biasanya para wisatawan ke Pasar Terapung Baintan pagi pagi sekali, karena para pedagang hanya berdagang di pagi hari saja.