KBK.News, MARTAPURA – Kasus muntaber yang meningkat di Kabupaten Banjar, hingga mengakibatkan ada anak anak yang meninggal dunia, mendapat perhatian serius dari DPRD setempat, jumat (28/2/2025).
Dari informasi yang didapatkan oleh KBK.News, sebanyak 2 orang meninggal dunia akibat muntaber, yang berasal dari Kecamatan Astambul dan Martapura, Kabupaten Banjar.
“Dua orang tersebut berumur masing-masing, 7 bulan serta 11 bulan, kedua nya berjenis kelamin perempuan,” ujar Wakil Direktur RSUD Raza Martapura, Agus Dwi Karyanto, dikutip dari Damkarnews.com.
Kedu pasien tersebut diketahui meninggal dunia, karena sampai di Rumah Sakit sudah mengalami dihedrasi berat, sehingga kondisinya sudah sangat parah.
Anggota Komisi IV DPRD Banjar, H Ahmad Fauzan Asniah, menyoroti kurangnya sosialisasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar terkait pencegahan penyakit ini.
“Barangkali masyarakat tidak tahu tentang penyakit ini. Akhirnya terlalu lama dibiarkan, mengalami dehidrasi, semakin parah, dan meninggal dunia,” ujar Fauzan Asniah kepada awak media, Jumat (28/2/2025) sore.
Ia mempertanyakan apakah Dinkes Kabupaten Banjar sudah cukup aktif dalam memberikan sosialisasi. Jika belum, ia menegaskan bahwa upaya tersebut harus lebih digencarkan.
“Kalau dananya tidak ada, bisa dianggarkan dan minta ke dewan. Kita siap membackup. Kita jangan bicara efisiensi dulu, ini kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Fauzan juga menyoroti rendahnya tingkat imunisasi di Martapura Kota yang turut memperburuk situasi. Menurutnya, Dinkes harus lebih responsif dalam menindaklanjuti masalah ini, termasuk meningkatkan imunisasi anak-anak.
“Apalagi cuaca saat ini tidak menentu, kadang hujan, kadang panas. Artinya, anak-anak sangat riskan terkena muntaber,” tambahnya.
Sebagai langkah konkret, Komisi IV DPRD Banjar berencana mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinkes Banjar untuk membahas langkah-langkah pencegahan dan penanganan penyakit muntaber ini.