KBK.News, AMUNTAI – Seorang mahasiswi asal Desa Murung Kupang, Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, berhasil menorehkan prestasi di tingkat internasional, Sabtu (13/9/2025).

Amalia (20), penerima beasiswa Indonesia Bright Future Leaders (IBFL) Adaro melalui Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN), pada Juli 2025 lalu dinobatkan sebagai peserta terbaik dalam ajang Business Plan Competition di Mila University, Negeri Sembilan, Malaysia.

Dalam kompetisi itu, Amalia bersama dua rekannya, Ahmad Nazar dan Laura Anggelina, memperkenalkan Gemma Mystique, sebuah aplikasi digital untuk memasarkan batu permata khas Martapura ke pasar internasional. Ide ini muncul dari keinginan menghadirkan inovasi di tengah tingginya harga emas, namun terbatasnya variasi perhiasan yang tersedia.

Lewat Gemma Mystique, tim berharap masyarakat dunia dapat lebih mudah mengenal serta mengakses produk lokal khas Kalimantan. Upaya ini pun diapresiasi dewan juri dan mengantarkan mereka meraih dua penghargaan bergengsi:

BACA JUGA :  Kebakaran Gedung Rektorat ULM: Dokumen Ijazah Calon Wisudawan Terbakar

“Kemenangan ini bukti nyata kekayaan lokal Indonesia apabila dikemas dengan strategi pemasaran dan inovasi teknologi yang tepat, mampu bersaing di tingkat global,” ujar Amalia kepada wartawan, Jumat (12/9/2025).

Meski menghadapi tantangan keterbatasan waktu dan kemampuan bahasa Inggris saat presentasi, tim Amalia tetap berhasil meyakinkan juri. Bahkan, beberapa juri asal Indonesia membantu mereka dalam sesi tanya jawab.

Mahasiswi Program Diploma III Perpajakan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini menegaskan bahwa prestasi tersebut bukan hanya kebanggaan pribadi, melainkan juga untuk orang tua, pihak kampus, serta pemberi beasiswa.

“Prestasi ini adalah motivasi bagi kami untuk terus berkarya, membantu memasarkan produk lokal Banua, dan menyelesaikan studi tepat waktu. Ke depan, saya ingin mengembangkan diri sebagai konsultan pajak sekaligus memberikan edukasi perpajakan yang mudah dipahami masyarakat,” tambahnya. (Masruni)