MARTAPURA – Cuaca kemarau yang akhir-akhir ini melanda wilayah Kabupaten Banjar, membuat kondisi air di beberapa wilayah, khususnya Kecamatan Martapura Timur kondisi airnya mulai surut, Selasa (29/8/2023).
Kondisi air yang surut ini, dikeluhkan oleh para pembakal di Kecamatan Martapura Timur, yang mengeluhkan maraknya penyentruman ikan oleh oknum di sungai dan sawah, yang memanfaatkan kesurutan air.
“Para pembakal menyampaikan kekhawatiran mereka,apalagi dimasa surut seperti ini bibit-bibit ikan yang lainnya juga bisa akan mati jika disetrum, sudah ada 8 pembakal yang menandatangani yang diketahui camat pada tahun 2022 akhir lalu, dan sudah menyampaikan pada instansi terkait,” ujar Ketua Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdar Kamtibmas) Bhayangkara Kalimantan Selatan, Warhamni.
Ia mengatakan, apabila air surut ketika masa tanam, penyentruman ikan di persawahan yang sudah ditanami padi, hanya akan merusak benih padi baru ditanam.
“Selain itu, tadi ada beberapa pembakal yang menyampaikan kepada saya, kalau sekarang air surut, disungai Martapura itulah bergerombol para penyentrum tiap malam 7 sampai 8 orang disepanjang sungai,” ucap Anggota DPRD Kabupaten Banjar ini.
Hal tersebut lanjur Warhamni, dikhawatirkan akan mengganggu lingkungan, dan akan menghabiskan bibit bibit ikan di sungai, karena setruman oknum penyetrum tersebut diduga berdaya tinggi.
“Oleh karena itu, jadi para pembakal berharap agar instansi terkait bisa membantu menangani kasus yang meresahkan ini,” tuturnya.
Selain setrum, dirinya juga menyampaikan bahwa mendapatkan keluhan tentang banyaknya oknum yang menangkap udang dengan cara diracun.
“Tentunya saya selaku Anggota DPRD Banjar dan Ketua Pokdar Kamtibmas Kalsel, juga mengharapkan agar instansi terkait bisa menangani permasalahan ini, karena permasalahan ini terjadi dimana mana di wilayah Kalsel, khususnya Kabupaten Banjar,” tutupnya.