Martapura Jadi Pusat Perhatian Dunia
Kota Martapura Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan kembali menjadi pusat perhatian dunia internasional. Pasalnya, di kota ladangnya ulama dan santri ini menjadi pusat digelarnya event akbar bernilai sejarah budaya tinggi dalam rangka menyambut Milad ke-509 Kesultanan Banjar.Citra Kota Martapura sebagai salah satu kota pusat kebudayaan dan seni masyarakat Banjar semakin terangkat, setelah kepemimpinan Bupati Sultan H Khairul Saleh yang tak pernah lelah mempromosikan Martapura sebagai kota bersejarah dan pusat budaya di Kalimatan Selatan.Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kalsel ini gencar melakukan promosi budaya Banjar hingga ke negara-negara eropa dan menjalin kekerabatan dengan duta-duta budaya internasional.Tak heran jika dalam rangka menyambut Milad Kesultanan Banjar, mulai 10-16 November 2013 Kota Martapura bakal kembali banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang untuk menyaksikan tradisi elok budaya masyarakat Banjar melalui rangkaian kegiatan seni dan budaya.“Ulun berharap seluruh panitia bekerja profesional dan memberikan perhatian khusus kepada masyarakat dan tamu undangan. Baik dalam rangkaian menyambut maupun di hari peringatan puncak milad 16 November 2013,” ucap Sultan Banjar H Khairul Saleh saaat memimpin rapat evaluasi akhir persiapan Milad ke- 509 Kesultanan Banjar, di Martapura, Senin (4/10).H Khairul Saleh berharap pelaksanaan Milad Kesultanan Banjar memberikan nilai dan kesan terbaik kepada masyarakat. Ini karena event budaya dan seni yang digelar sarat nilai-nilai keramahan sosial sebagai cermin dari kepribadian masyarakat Banjar.Mohon dukungan dan doa segenap lapisan masyarakat agar pelaksanaan even budaya menyambut Milad Kesultanan Banjar tahun ini berjalan sesuai rencana yang diharapkan. Keberhasilan milad ini merupakan citra positif daerah sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi kearifan budaya lokal.Dalam rapat evaluasi yang dihadiri seluruh panitia, H Khairul Saleh juga menekankan pentingnya aspek kenyamanan dan keamanan masyarakat dan para tamu. Panitia diminta untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan melalui izin resmi untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan.Ditambahkan Khairul Saleh sejumlah agenda penting milad yang perlu mendapat perhatian khusus adalah kegiatan ilmiah berupa simposium sejarah. Pasalnya, dalam seminar tersebut akan dibukukan sebagai rekomendasi sejarah bagi pelestarian budaya dan adat istiadat lokal yang layak untuk dipertahankan