Kantor Berita Kalimantan

Media Belanda Temui Pewaris Kesultanan Banjar Untuk Pengembalian Harta Rampasan Perang Banjar

Pangeran Cepi saat diwawancara jurnalis dari Belanda, NRC Media di Museum Nasional di Jakarta, Minggu (2/10/2022).

JAKARTA –  Jurnalis dari Belanda bertemu dengan ahli waris Kesultanan Banjar terkait rencana pengembalian permata milik Kesultanan Banjar yang dirampas ketika Perang Banjar berlangsung, Minggu (2/10/2022).

Pangeran Yusuf Isnendar atau yang akrab disapa Pangeran Cepi ditemui sejumlah jurnalis dari NRC Media yang berbasis di Amsterdam, Belanda. Kedatangan mereka ini menemui Pangeran Cepi terkait rencana dikembalikannya harta Kesultanan Banjar yang telah dirampas Belanda di masa Perang Banjar.

Menurut Pangeran Cepi yang merupakan generasi keempat Pangeran Hidayatullah ini, para jurnalis dari NRC Media mendapat data tentang dirinya di Belanda. Kemudian dari Belanda mereka ke Indonesia dan langsung menemuinya untuk mendengar langsung tentang sejarah Perang Banjar, hingga perampasan harta Kerajaan Banjar yang kemudian di bawa ke Belanda.

“Saat wawancara saya jelaskan kepada para jurnalis NRC Media tentang siapa saya dan bagaimana sejumlah kekayaan Kesultanan Banjar seperti emas dan permata dirampas tentara kerajaan Belanda pada Perang Banjar. Buktinya permata itu masih dipasang  Rijksmuseum, Amsterdam hingga sekarang,” jelas Pangeran Cepi seusai wawancara dengan NRC Media di Museum Nasional Jakarta, Minggu (2/10/2022).

Menurut Pangeran Cepi yang lahir di Cianjur, Jawa Barat dan tempat pengasingan Pangeran Hidayatullah hingga akhir hayat ini, kepada para jurnalis dari Belanda ia sampaikan, bahwa yang dirampas Belanda di Kesultanan Banjar tidak hanya satu permata, tetapi banyak. Pangeran Cepi

Pangeran Cepi memberikan sejumlah keterangan saat dikunjungi jurnalis NRC Media dari Amsterdam, Belanda di rumah pribadinya di Cikampek, Jakarta.

“Banyak emas dan permata yang di rampas Belanda setelah terjadinya Perang Banjar, jadi permata itu tidak hanya satu seperti yang dipamerkan di museum Belanda,” tuturnya.

Menurut Pangeran Cepi, saat di Museum Nasional Jakarta tadi ia tidak melihat lagi mahkota Kesultanan Banjar dipajang. Padahal dulu jaman kakek saya mahkota Kesultanan Banjar dipamerkan di Museum Nasional di Jakarta, tetapi sekarang tidak ada lagi dan saya tidak tahu mengapa,” tegas Pangeran Cepi yang fasih berbahasa Banjar ini.

Terkait rencana pengembalian harta Kesultanan atau Kerajaan Banjar yang akan dikembalikan oleh Pemerintah Belanda kepada pewarisnya yang sah, beber Pangeran Cepi, ia beserta seluruh keluarga besar menyambut gembira.

“Saya bersama keluarga besar sangat gembira mendengar kabar Pemerintah Belanda akan mengembalikan harta  rampasan tersebut kepada pewarisnya yang sah. Sebelumnya rencana pengembalian harta Kesultanan Banjar telah mulai diproses pada Tahun 2019, namun terhenti akibat Pandemi Covid-19,” ungkap Pangeran Yusuf Isnendar atau Cepi ini.

Setelah wawancara di Museum Nasional di Jakarta, para Jurnalis NRC Media juga mengunjungi rumah pribadi Pangeran Cepi di kawasan Cikampek, Jakarta. Di kediaman pribadi ini Pangeran Cepi memperlihatkan sejumlah bukti  dan dokumen penting yang hanya dimiliki Raja atau Sultan Banjar, diantaranya Cap Stempel Kerajaan, Keris Abu Gagang yang hanya boleh dimiliki Raja dan Sultan Banjar.

Exit mobile version