Banjarbaru : Budaya literasi yang baik merupakan langkah jitu menangkal penyebaran berita bohong yangt hoax agar tidak semakin menjadi informasi yang menyesatkan publik.
Budayawan Kalimantan Selatan HE Benyamine mengaku sangat prihatin dengan penyebaran berita bohong atau hoax yang semakin marak di media sosial dan media online di Indonesia. Tidak sedikit masyarakat awam atau bahkan yang terpelajar secara tidak sadar turut terlibat dalam penyebaran berita yang tidak jelas kebenarannya atau bohong.
Hal itu jelas HE Benyamine bisa terjadi akibat kurangnya mengetahui atau tidak mengetahui budaya literasi. Di Indonesia budaya literasi masih rendah, sehingga bisa membuat subur penyebaran berita bohong (hoax).
” Budaya literasi itu tidak hanya terkait dengan kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan memahami yang dibaca secara komprehensif,sebelum membagikan informasi yang dibaca kepada masyarakat luas, ” terangnya, Kamis (4/5/2017).
Menurutnya berita bohong yang disebarkan melalui berbagai media yang selama ini ia baca dan perhatikan bertujuan mengganggu ke Bhinekaan Indonesia,anti pluralisme dan mengganggu keutuhan NKRI, sehingga perlu dilawan dengan kemampuan literasi dari masyarakat.
” Saring terlebih dahulu informasi yang masuk,barulah di sharing,”tegasnya.
Pada bagian akhir ia kembali mengingatkan tentang pentingnya meningkatkan budaya literasi di maayarakat, terutama melalui lembaga pendidikan, sehingga apa yang dibaca betul betul dipahami dan terhindar dari korban berita bohong atau hoax.