Site icon Kantor Berita Kalimantan

Menangkal Radikalisme dan Melahirkan Masyarakat Moderat

IMG 20191005 165249

IMG 20191005 165249

Menangkal radikalisme dan melahirkan masyarakat moderat menjadi pokok bahasan dalam diskusi publik yang digelar Kementerian Kominfo dihadapan Mahasiswa PMII di Banjarbaru (5/10/2019).

Kementerian Kominfo gelar Diskusi Publik dengan tema Radikalisme dan Cara Pencegahannya di Ball Room Hotel Q Dafam, Banjarbaru. Acara ini menghadirkan para mahasiswa yang tergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjarbaru.

Diskusi publik yang menyoroti masalah radikalisme ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Direktur informasi dan komunikasi politik hukum dan keamanan Kementerian Kominfo RI,
Bambang Gunawan, Dosen Fisip ULM Banjarmasin Fahrianoor, dan anggota DPR RI H Syaifullah Tamliha.

Dalam pemaparannya Bambang Gunawan menyampaikan tentang pentingnya bijak dalam menggunakan smartphone di media sosial agar tidak menimbulkan persoalan. Ia juga menyoroti tentang banyaknya penyebaran ujaran kebencian dan hoax di media sosial yang berpotensi menimbulkan ancaman keamanan.

“Sebelum menulis atau membagikan sebuah informasi di medsos harus dipikirkan terlebih dahulu, sebab akan meninggal jejak digital walaupun sudah dihapus. Pemilik smartphone juga harus smart menggunakannya,” jelasnya (5/10/2019).

Selanjutnya pakar komunikasi dari Universitas Lambung Mangkurat, Fahrianoor menyampaikan tentang akar munculnya radikalisme di masyarakat, diantaranya kemiskinan dan ketidakadilan. Untuk itu ia menyampaikan pentingnya mengatasi kemiskinan dan ketidakadilan yang terjadi untuk memangkas radikalisme.

“Radikalisme bisa disebabkan oleh ketidakadilan yang dirasakan dan juga kemiskinan,” ujarnya sambil memberikan contoh yang terjadi.

Sementara itu, Syaifullah Tamliha juga dalam pemaparannya menyampaikan sejarah panjang didalam peradaban islam dan munculnya radikalisme. Pada bagian akhirnya ia mengingatkan kepada semua peserta diskusi publik tentang upaya meredam radikalisme.

Legislator dari PPP ini juga mengungkapkan, bahwa adanya radikalisme membuat wajah suram masa depan suatu bangsa. Menurutnya, dalam perjalanan sejarah bangsa, fenomena radikalisme bisa dalam berbagai rupa bentuknya, diantaranya kesukuan, perbedaan agama dan fahamnya, hingga gerakan separatisme.

Seusai diskusi publik, Syaifullah Tamliha kepada media mengatakan, ia coba memberikan pemahaman secara comprehensif kepada para mahasiswa tentang mencegah radikalisme. Termasuk memberikan apa yang akan mereka hadapi dengan banyak aliran-aliran agama dan cara menyikapinya agar tidak memunculkan hal yang tidak diinginkan.

“Dengan menghilangkan radikalisme,maka kita harapkan lahir mereka yang siap menerima dan menghormati perbedaan, sehingga menjadi lebih moderat,” pungkasnya.

Exit mobile version