Mengaku Lapar, Tiga Orang Ambil Uang Wakaf Datu Kalampayan Dibebaskan
KBK.News, MARTAPURA – Tiga orang yang sempat diamankan karena diduga mencatut uang wakaf peziarah di kompleks makam ulama besar Kalimantan Selatan, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan, akhirnya dibebaskan, Senin (14/7/2025). Ketiganya sebelumnya diamankan jajaran Polsek Astambul setelah video mereka viral di media sosial.
Video berdurasi 24 detik tersebut memperlihatkan seorang pria menerima uang dari peziarah yang seharusnya dimasukkan ke dalam kotak amal. Bukannya masuk kotak, uang tersebut justru dimasukkan ke dalam saku.
Kapolsek Astambul, Iptu Fitriyanto, mengatakan pihaknya langsung bergerak cepat menindaklanjuti laporan tersebut.
“Tujuan kami mengamankan mereka hanya untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa uang yang diambil berjumlah Rp47 ribu, yang kemudian dibagi tiga. Dua orang menerima masing-masing Rp15 ribu, sementara satu orang mendapat Rp17 ribu.
“Pengakuan mereka, itu baru pertama kali dilakukan. Alasannya karena sedang lapar dan ingin membeli makan,” ungkap Iptu Fitriyanto.
Pihak Yayasan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, bersama pemerintah desa dan kecamatan, kemudian memutuskan menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Kesepakatan damai ditandatangani oleh seluruh pihak terkait.
“Harapannya, kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Kami juga mengimbau kepada para peziarah agar menyalurkan wakaf langsung ke kotak amal yang tersedia, bukan melalui perorangan,” tegas Kapolsek.
Ia menambahkan, ke depan akan ada langkah-langkah lanjutan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan peziarah di kawasan tersebut.
Menanggapi kejadian itu, Husien Arafat, perwakilan dari Yayasan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, menyampaikan apresiasi kepada Polsek Astambul atas respon cepat yang diberikan.
“Kami tegaskan bahwa hanya ada dua kotak amal resmi di area makam, yakni di pintu masuk utama. Jangan mudah percaya kepada orang yang mengaku sebagai penerima wakaf,” ujarnya.
Husien juga memastikan bahwa tiga orang yang diamankan tersebut bukan bagian dari petugas makam.
Sementara itu, Plt Kasatpol PP Kabupaten Banjar, Yudi Andrea, mengatakan pihaknya akan menempatkan personel di area makam sebagai langkah antisipasi.
“Kami sedang menyusun formasi personel untuk patroli rutin di sekitar lokasi makam. Ini sebagai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkasnya.