KBK.NEWS, JAKARTA – Kehadiran Starlink di Indonesia dalam menyediakan jaringan internet berkecepatan tinggi dengan harga murah setelah banting harga, Senin (3/6/2024).
Kehadiran Starlink di Indonesia ditandai dengan masuknya layanan internet milik Elon Musk di Puskesmas Sumerta Kelod, Kota Denpasar, Bali (19/5/2024) beberapa waktu lalu menjadi sorotan. Pasalnya Elon Musk dinilai telah banting harga dan membuat provider internet lainnya bakal terancam.
Dinilai banting harga, karena seperti dikutip dari website resmi Starlink disebutkan menawarkan harga spesial untuk pelanggan awal yang berakhir hingga 10 Juni 2024 mendatang. Harga spesial itu adalah dengan adanya penurunan harga perangkat keras Starlink dari Rp 7,8 juta menjadi Rp 4,68 juta.
Selain itu pihak Starlink juga mengklaim, bahwa produk mereka tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem saat di laut, termasuk dingin, panas, hujan es, hujan lebat, bahkan angin topan.
” Pelanggan Starlink awal – berakhir 10 Juni Rp4,68 juta untuk unit harga perangkat keras,” yang dikutip dari laman resmi Starlink, Senin (20/5/2024)
Layanan Starlink menawarkan tiga jenis paket internet yang dinilai para pengamat sebagai banting harga. Ketiga paket tersebut, pertama paket residensial (rumah), kedua jelajah (berpergian), dan ketiga kapan (perairan).
Paket residensial, harga layanan standar Starlink diberi harga Rp 750 ribu setiap bulannya dan uniknya dengan kuota tanpa batas. Selanjutnya untuk Paket Jelajah dengan internet berkecepatan tinggi dikenakan harga Rp 990 ribu setiap bulan (mobile regional) dan Rp4,34 juta per bulan (prioritas mobile 50 GB).
Kemudian Starlink juga menyediakan internet berkecepatan tinggi untuk wilayah perairan luas dengan harga Rp 4,34 juta setiap bulannya, dan untuk perangkat keras seharga Rp 43,73 juta. Untuk paket ini Starlink mengklaim kecepatan unduhan mereka 40–220+ Mbps, unggahan 8-25+ Mbps, dan latensi kurang dari 99 Mdtk.