KBK.News, BANJARBARU – Wakil Walikota Banjarbaru Periode 2015-2020, Darmawan Jaya Setiawan, mengenang masa kepemimpinannya bersama Alhamarhum Nadjmi Adhani yang kala itu menjabat Walikota Banjarbaru, Sabtu (28/11/2024).
Banjarbaru, kota idaman
kotanya indah, aman dan nyaman
masyarakatnya, tertib dan sopan
taat ibadah, taqwa dan beriman
kota ini, ramah lingkungan
tertata rapi dihiasi taman
lapangan Murjani dan perkantoran
kebanggaan kota pendidikan
“Begitulah bagian awal rilik mars Banjarbaru yang menggambarkan karakter dari masyarakat dan kotanya,” ujar Darmawan Jaya.
Ia yang akrab disapa Pak Jaya oleh Warga Banjarbaru sedikit menceritakan waktu pilkada Kota Banjarbaru pada 2015 silam.
Pilkada Banjarbaru 2015 waktu itu diikuti oleh tiga kontestan diantaranya Ruzaidin Noor-Fitri Zam-zam, Nadjmi Adhani-Darmawan Jaya Setiawan dan Joko Triono-Soegeng Soesanto, dalam tahapan berjalan aman lancar dan damai. Bahkan saat hitungan suara sudah selesai antar Paslon saling mengucapkan selamat kepada Walikota dan Wakil Walikota terpilih.
“Tidak ada soal yang berarti kala itu, pilkada Banjarbaru berjalan begitu hangat hingga bahkan setelah pilkada selesai saya berangkat haji ke tanah suci bersama Paslon lain,” tuturnya.
Bahkan, saat berjalan masa kepemimpinan Nadjmi Adhani bersama dirinya, Banjarbaru dengan karakter kota dan Masyarakatnya yang sopan dan ramah menjadi keunggulan tersendiri, sehingga di pemerintahan tidak banyak masalah yang berarti dan pembangunan pun berjalan baik.
Menurutnya, menghujat, menghina mencaci maki itu bukan karakter orang Banjarbaru, sebagaimana dalam bait lirik mars kota Banjarbaru masyarakatnya tertib dan sopan, tentu ini menjadi gambaran karakter bagaimana sebenarnya masyarakat Banjarbaru dengan kualitas sumberdaya manusianya kota pendidikannya.
Namun ia merasa sudah mulai ada pergeseran negatif yang terjadi pada pilkada Banjarbaru tahun 2020 lalu, saat itu Darmawan Jaya kembali menjadi kontestan mendampingi Martinus Sebagai Calon Walikota Banjarbaru.
“Saat Pilkada 2020 itu ada yang berbeda pada jalannya pilkada, mulai ada laporan laporan dari tim pemenangan Paslon lain, mencari cari kesalahan dan semacamnya, bahkan saya merasa pilkada kala itu agak tegang yang tidak pernah dirasakan pada pilkada 2015 lalu yang aman damai dengan karakter santunnya,” ucapnya.
Tidak hanya sampai disitu, pada pilkada 2024 kali ini pun ia merasa jauh berbeda dengan pilkada 2015 lalu, dimana menurutnya Banjarbaru dengan kota dan masyarakatnya yang berkarakter ia memastikan, hujatan cacian dan makian seperti yang ramai di media sosial tidak memiliki sumber yang jelas itu bukan masyarakat Banjarbaru.
“Melainkan akun-akun buzer atau sengaja dibuat atau mungkin berbayar yang berusaha menggiring mempengaruhi dan bahkan berupaya merusak karakter masyarakat Banjarbaru,” terangnya.
Menurutnya, apa yang terjadi pada proses pilkada Banjarbaru kali ini hingga berakhir pada diskualifikasi salah satu pasangan calon, merupakan dampak dari saling lapor dan mencari cari kesalahan lawan politik serta berusaha ingin menjatuhkan, namun pada akhirnya kebenaran akan menemukan jalannya sendiri.
“Tentu ini menjadi pelajaran untuk kita agar kedepan dibawah kepemimpinan Walikota yang baru ibu Lisa dan pak Wartono, mari kita bersama-sama mewujudkan kota dan masyarakat Banjarbaru ini dengan karakternya yang santun sopan bahkan dalam berpolitik sekalipun sebagimana dalam bait lirik Mars Banjarbaru, Banjarbaru, kota idaman kotanya indah, aman dan nyaman masyarakatnya, tertib dan sopan taat ibadah, taqwa dan beriman,” tutupnya sambil bernyanyi.