KBK.News,JAKARTA— Di balik kemacetan dan gedung-gedung tinggi Jakarta Selatan, Pasar Loak Kebayoran Lama tetap setia menjadi ruang alternatif yang menyimpan banyak cerita.
Terletak di samping Stasiun Kebayoran tempat ini menawarkan segalanya: dari koper tua, kaset jadul, mainan hingga barang elektronik bekas yang masih layak pakai.
Buka dari siang hingga malam, pasar ini menjadi surganya pencari barang murah meriah—namun tetap harus cermat dan cerdik.
Salah satu pedagang yang ditemui,Minggu (20/4/2025)malam, Satrio Hadi, mengaku dagangannya yang paling diburu saat ini adalah power bank bekas, terutama merek-merek terkenal seperti Robot.
“Ini barusan ada yang nawar power bank Robot 20.000 mAh. Saya buka harga Rp60 ribu, ditawar jadi Rp50 ribu. Padahal di pasaran, yang baru masih Rp200 sampai Rp250 ribuan,” ujar Satrio sambil tertawa kecil.
Menurut Satrio, para pembeli datang dari berbagai kalangan—dari pengendara ojek online, mahasiswa, hingga karyawan kantoran—karena tahu kalau barang bekas di sini bisa sangat terjangkau asal tahu cara menawar dan memilih dengan jeli.
“Ya intinya pintar-pintar milih dan nawar. Kalau barangnya mulus, kapasitasnya masih bagus, ya dapet untung besar lah. Asal jangan beli asal-asalan,” tambahnya.
Di tengah lorong-lorong sempit dan suasana yang semrawut, pasar ini tetap menawarkan daya tarik tersendiri.
Dari nostalgia masa lalu hingga kebutuhan praktis hari ini, semua bisa dicari dan ditemukan.
Tak jauh dari pasar, Kampoeng Gallery juga menawarkan suasana berbeda—lebih tenang dan artistik, tapi tetap dalam satu nafas: menghadirkan barang-barang lama yang punya cerita.
Pasar Loak Kebayoran Lama bukan hanya tempat jual-beli barang bekas.
Ia adalah ruang hidup yang merayakan nilai di balik barang-barang lama—dan tempat di mana strategi menawar jadi seni tersendiri.
Penulis/Editor: Iyus