KBK.News, BANJARBARU – PTAM Intan Banjar resmi melaporkan kasus maraknya pencurian meteran air ke pihak kepolisian. Dalam tiga bulan terakhir, aksi pencurian ini makin sering terjadi dan meresahkan pelanggan.

Kasubbag Humas PTAM Intan Banjar, Mahyuni, mengungkapkan bahwa sejak Oktober hingga November 2025, perusahaan menerima laporan kehilangan meter air yang jumlahnya terus meningkat.

“Sampai hari ini kami menerima sekitar 192 laporan kehilangan meter air. Sebelumnya baru 177, dan hari ini terus bertambah karena banyak pelanggan yang kembali melaporkan kejadian tersebut,” ujar Mahyuni, Kamis (6/11/2025) siang.

Menurutnya, data tersebut dikumpulkan dari sejumlah cabang, termasuk Banjarbaru, Landasan Ulin, dan Martapura. Mayoritas korbannya merupakan pelanggan rumah tangga.

Karena sudah dianggap meresahkan dan merugikan baik perusahaan maupun masyarakat, PTAM tidak tinggal diam. Dua minggu lalu PTAM telah melaporkan kasus pencurian ini ke Polres Banjarbaru.

“Kami sudah melaporkan dan berkoordinasi dengan Polres Banjarbaru. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Kami berharap pelaku bisa segera terungkap karena kejadian ini sudah sangat marak,” tegas Mahyuni.

Hingga kini, Mahyuni mengatakan belum ada perkembangan lanjutan dari penyelidikan tersebut, namun PTAM menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib.

BACA JUGA :  Respons Cepat PTAM Intan Banjar Atasi Gangguan Suplai Air Bersih di Kertak Hanyar

Mahyuni menjelaskan bahwa berdasarkan aturan, meteran yang hilang menjadi tanggung jawab pelanggan karena berada di lokasi konsumen. Hal ini membuat pelanggan harus menanggung biaya penggantian jika meteran mereka dicuri.

Ia menyebutkan, biaya penggantian meteran rumah tangga (½ inci) sekitar Rp 438.500, sedangkan meteran ¾ inci sekitar Rp 1.290.000.

Belum termasuk kerusakan aksesoris karena pencuri biasanya menarik paksa alat tersebut.

“Kami kasihan juga kepada pelanggan, tapi aturannya memang demikian. Karena itu kami imbau pelanggan menjaga keamanan meteran, misalnya dengan mengunci pagar atau menggembok kotak meteran,” katanya.

PTAM juga mengingatkan agar warga tidak sembarangan mempercayai pihak yang mengaku petugas lapangan.

“Silakan lapor resmi ke kantor pelayanan terdekat. Nanti petugas kami datang survei dan memastikan kerusakan. Kami khawatir muncul penipuan mengatasnamakan petugas,” jelas Mahyuni.

Kantor pelayanan terdekat bisa diakses di Banjarbaru, Landasan Ulin, dan Sungai Tabuk sesuai wilayah pelanggan masing-masing.

PTAM Intan Banjar berharap kepolisian dapat segera menangkap pelaku karena pencurian meteran air ini menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan dan masyarakat.

“Kami mendukung penuh proses kepolisian. Mudah-mudahan pelaku bisa segera ditangkap dan kasus ini tidak berulang,” tutup Mahyuni.