BANJARBARU – Viral di media sosial, pemuda yang diduga gangster iring iringan sambil pamerkan senjata tajam (sajam) telah meresahkan masyarakat Banjarbaru dan sekitarnya, Rabu (6/12/2023).
Namun, tak berselang lama usai viralnya video yang beredar, Satreskrim Polres Banjarbaru langsung mengamankan puluhan remaja yang diduga gangster beserta senjata tajam pada Rabu (6/12/2023) dini hari.
Terlebih, dari informasi yang beredar di sosial media, seorang warga Martapura menjadi korban pembacokan, dan Polres Banjarbaru segera bergerak mencari pelaku.
“Dari 15 pelaku tersebut, 9 pelaku diantaranya masih dibawah umur, hingga ada yang berusia 13 tahun, kami masih melakukan pengejaran terharap beberapa pelaku lainnya yang masih melarikan diri. Satu orang ada yang masih daftar pencarian orang (DPO). Ini akan segera kami proses,” ujar Kapolres Banjarbaru AKBP Dody Harza Kusumah.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Banjarbaru, Iptu Zuhri Muhammad menjelaskan, 15 orang tersebut mayoritas warga Kabupaten Banjar berbagai umur dari rentang usia 13 hingga 21 tahun.
“Dari video yang beredar kita selidiki mereka dan kita jemput di berbagai tempat yang mayoritasnya di rumah masing-masing, mayoritas dari mereka anak yang putus sekolah dan kurang perhatian dari keluarga,” ungkap Iptu Zuhri.
Ia mengatakan pihaknya juga mengamankan 16 buah senjata tajam berbagai jenis di sebuah rumah. Dua diantaranya yang terekam dan beredar di media sosial. Ia membeberkan terduga pelaku menaruh sajam di satu tempat usai melakukan aksi.
Setelah ditelusuri, lanjut Zuhri, geng yang diamankan melakukan aksi ini karena ingin saling unjuk kehebatan antar kelompok.
“Jadi mereka mau menunjukkan eksistensi entah itu ego, kekuasaan, kekuatan, siapa yang paling jagau (jago),” tuturnya.
Saat ingin melakukan aksinya, ia menyebutkan para gengster akan bertemu di satu tempat yang sudah dijanjikan.
Dari informasi yang didapatkan sementara, satu orang sudah menjadi korban dari gengster tersebut. Namun, belum diketahui apakah korban tersebut terlibat perkelahian atau hanya warga biasa yang salah sasaran.
“Untuk jumlah korban saat ini satu orang namun belum diketahui dan masih kami dalami,” pungkasnya.