Menjaga serta memelihara mutu dagangan secara turun temurun pedagang minuman temulawak penawar dahaga berbuah kepercayaan dan mendapatkan berkah hingga ke bulan suci ramadhan.
Minuman tradisional dengan bahan dasar temulawak menjadi salahsatu penawar dahaga saat berbuka puasa dibulan ramadhan yang disukai sebagian masyarakat di Kota Martapura , Kabupaten Banjar , Provinsi Kalimantan Selatan . Terkait hal itu tidak mengherankan jika minuman tradisional ini menjadi minuman yang cukup laris dijual di kota martapura. Yusuf salah seorang pengrajin yang sekaligus pedagang minuman tradisional temulawak yang selalu ramai dengan pembeli. Dalam sehari ia dapat menghabiskan jualannya sampai 35 jerigen yang isi setiap jerigennya sekitar 25 liter atau satu mobil pick up penuh.
“mengolah dan menjual minuman temulawak sudah turun temurun dan tetap mempertahankan mutunya , sehingga dengan mutu yang terus dipertahankan tersebut , semakin banyak yang menyukainya,” jelas Yusuf ( 02/07/2014). Menurut Yusuf ia menjual satu botol minuman temulawak seharga 5 ribu rupiah, dan khusus pada bulan suci ramadhan penjualannya semakin meningkat ,sehingga ia mendapatkan untung yang lebih banyak dan itu berkah sangat berarti bagi keluarganya.
Sementara itu bahtiar salah seorang pembeli minuman tradisional temulawak kepada sejumlah wartawan menyatakan ia sangat menyukai minuman tersebut karena rasanya yang manis dan nikmat serta dapat mengembalikan stamina setelah kelelahan dan kehausan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan.