KBK.News, BANJARBARU Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalsel akan melakukan pembersihan aliran irigasi Riam Kanan pada ktober tahun 2024.
Rencana awal pembersihan dan pengeringan irigasi akan dimulai pada 1 Oktober sampai 14 November. Namun dari hasil rapat lanjutan pengeringan dimundurkan dari rencana semula tanggal 1 Oktober menjadi 15 Oktober sampai 15 November 2024.
Permintaan tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa ada sekitar 200 hektare padi masih dalam masa pertumbuhan dan memerlukan air yang diperkirakan pertengahan Oktober sudah tidak memerlukan air.
“Kebijakan tersebut melihat kondisi dan usulan komisi irigasi kabupaten Banjar bahwa masih ada area pertanian yang membutuhkan air,” kata Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ahmad Solhan melalui Kepala Seksi Irigasi dan Air Baku, Herry Ade Permana di Banjarbaru, Selasa (1/10/2024).
Herry mengatakan Pertimbangan lainnya adalah irigasi primer melintasi area ring satu Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru.
“Jadi air irigasi difungsikan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di sekitar bandara,” ujarnya.
Masa pelaksanaan pengeringan irigasi pun berkurang menjadi 30 hari karena adanya permintaan dari komisi irigasi kabupaten Banjar untuk mengawal sektor pertanian. Saat ini irigasi riam kanan masih mensuplai air ke arah guntung damar untuk pembasahan kawasan hutan, sehingga ada dua Sesion yang akan dilakukan dalam pengeringan irigasi riam kanan.
“Untuk melaksanakan pembersihan ini, Dinas PUPR Kalsel akan membersihkan saluran primer dan skunder sepanjang 24 km dari bendungan Mandi Kapau hingga cindai halus dengan dua tahap,” tuturnya.
Adapun proses pembersihan, sidemen dan gulma akan dibersihkan menggunakan alat berat loader dan excavator.
“Harapannya, lumpur dan tanah yang ada di saluran irigasi ini yang menjadi media tanam dari gulma akan hilang, sehingga otomatis gulma tersebut akan terangkut bersih,” ungkapnya.
Oleh karena itu, setelah sudah dibersihkan maka akan berdampak dengan meningkatnya kapasitas dan kualitas air irigasi yang dihasilkan. Dengan begitu Infrastruktur yang berhubungan dengan saluran irigasi akan terjaga, dan arus pengaliran ke persawahan bagian hilir dan sungai tabuk akan lancar.
“Dengan adanya pembersihan aliran irigasi Riam Kanan, diharapkan bisa memperluas lahan pertanian di sekitarnya dan mampu membasahi area kawasan hutan di bandara untuk pencegahan karhutla. Semoga pembersihan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat,” pungkasnya.
MC Kalsel