Pamor Borneo 2025 Resmi Dibuka, Kalsel Berhasil Jaring Potensi Investasi dan Ekspor Miliaran Rupiah Sejak Pra-Event
KBK.NEW BANJARMASIN – Event tahunan Pamor Borneo resmi dibuka di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hari ini, membawa optimisme tinggi setelah membukukan potensi investasi dan nilai ekspor miliaran rupiah bahkan sebelum acara puncak dimulai, Kamis (21/8/2025).
Kegiatan kolaborasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ini akan berlangsung hingga 24 Agustus 2025 dan merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Provinsi Kalimantan Selatan ke-75.
Pembukaan acara ditandai dengan sambutan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, yang menegaskan potensi besar Kalimantan sebagai pusat pertumbuhan baru. “Dengan potensi energi terbarukan, perdagangan lintas batas, serta keindahan budaya dan alam, Kalimantan tidak hanya berperan bagi Indonesia, tetapi juga siap bersaing di tingkat global. Momentum Pamor Borneo harus kita gunakan untuk memastikan transformasi ini benar-benar terwujud,” ujarnya.
Senada dengan Destry, Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin, melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Pamor Borneo 2025. Ia menilai forum ini sebagai sarana penting untuk memperkuat daya saing daerah sekaligus membuka ruang lebih luas bagi UMKM dan investasi.
“Kegiatan ini adalah momentum bagi kita semua untuk memperbesar akses pasar, memperkenalkan pesona Kalimantan Selatan ke dunia, dan menunjukkan bahwa daerah kita siap bersaing,” tegasnya.
Kepala Perwakilan BI Kalsel, Fadjar Majardi, menambahkan bahwa Pamor Borneo bukan sekadar event tahunan, melainkan sebuah ekosistem nyata yang berkontribusi dalam memperluas akses pasar UMKM ke mancanegara, meningkatkan peluang investasi, mendorong pariwisata berkelanjutan, serta mengangkat citra budaya Kalimantan dan Indonesia di kancah internasional.
Capaian Signifikan Pra-Event
Sejumlah capaian penting telah lebih dulu diraih melalui rangkaian kegiatan pra-event di dua pilar utama: perdagangan dan investasi.
Dari pilar perdagangan, penguatan daya saing UMKM melalui business matching yang diinisiasi sejak pertengahan 2025 membuahkan hasil nyata. Terjalin kerja sama ekspor dengan perusahaan Singapura senilai Rp8,1 miliar di sektor makanan dan minuman, serta Letter of Intent (LoI) dengan perusahaan Thailand senilai Rp6,3 miliar untuk sektor fesyen. Capaian ini membuktikan bahwa produk unggulan Kalimantan Selatan mampu menembus pasar global dengan kualitas yang kompetitif.
Sementara itu, pada pilar investasi, langkah memperluas basis investor luar negeri juga menghasilkan peluang signifikan. RIRU Intan Kalsel berhasil mengamankan LoI senilai Rp152 miliar dalam ajang World Expo Osaka 2025 untuk proyek pengolahan limbah medis dan budidaya ikan bandeng terintegrasi. Momentum positif ini berlanjut dengan penandatanganan LoI oleh Atoll Bay Partners, perusahaan asal Singapura, pada 20 Agustus 2025, untuk proyek pengolahan limbah medis di TPAS Regional Banjarbakula yang berpotensi menyerap investasi sebesar Rp12,57 miliar.
Selain perdagangan dan investasi, Pamor Borneo juga memberikan ruang untuk memperkuat sektor pariwisata Kalimantan. Melalui pameran wisata, pengunjung dapat menjelajahi ragam potensi destinasi unggulan, termasuk kunjungan ke Geopark Meratus yang telah menjadi salah satu dari dua belas UNESCO Global Geoparks di Indonesia.
Rangkaian capaian pra-event ini menjadi fondasi kokoh dan sinyal optimisme bahwa selama pelaksanaan Pamor Borneo 2025, peluang yang lebih besar dapat terus terwujud. Dengan daya saing produk UMKM yang terbukti menembus pasar internasional dan meningkatnya minat investor, Pamor Borneo diharapkan menjadi katalis akselerasi perdagangan dan investasi di Kalimantan Selatan pada kancah global.