MARTAPURA – Panitia MTQ XLV Tingkat Kabupaten Banjar menyampaikan permohonan maaf atas aksi menyanyi dan joget di panggung utama MTQ yang videonya viral, Kamis (16/6/2022).
Permohonan maaf disampaikan Agus Hidayat, Ketua Umum Pelaksana MTQ XLV Tingkat Kabupaten di Mataraman. Hal tersebut ia sampaikan setelah pertemuan internal dengan LPTQ Kabupaten Banjar.
“Tentunya saya sangat menyayangkan atas kejadian tersebut. Karena bagaimanapun lokasi kejadiannya di panggung utama MTQ XLV Tingkat Kabupaten Banjar yang baru selesai ditutup,” ujarnya .
Agus Hidayat menjelaskan, setelah kegiatan selesai, dirinya sibuk membantu peserta MTQ terbaik 2 dan 3 yang tertukar trofi piala dan tidak sesuai dengan SK yang ditetapkan dewan hakim.
“Pada saat kejadian, saya pun langsung berkoordinasi dengan Kapolsek Mataraman. Kemudian saat lagu kedua, saya meminta kepada penyedia panggung dan petugas sound system untuk menghentikannya. Karena kejadiannya spontan, kami pun tidak bisa mengawasinya, dan kami memohon maaf atas kejadian ini, karena hal ini diluar kemampuan kami,” ujar Agus yang juga Camat Mataraman ini.
Menanggapi Perihal kejadian konser musik dangdut remix yang menuai kecaman banyak masyarakat ini, H Masruri selaku Ketua LPTQ Kabupaten Banjar menyatakan sangat menyayangkannya. Apalagi menurutnya beberapa bulan ke depan Kabupaten Banjar akan menjadi salah satu venue penyelenggaraan MTQ Nasional.
“Tentunya peristiwa ini menjadi bahan pembelajaran dan evaluasi bagi kita, sehingga dalam pelaksanaanya MTQ kedepannya kita akan lebih berhati-hati lagi. Hal ini menjadi suatu pembelajaran yang berharga bagi kita, untuk menjadi lebih baik,” ucapnya.
Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Banjar ini mengakui, bahwa ia baru mengetahui kejadian tersebut setelah video konser dangdut di panggung MTQ beredar dan viral.
“Karena usai Wakil Bupati Kabupaten Banjar Habib Idrus Al Habsyie menyerahkan tropi piala kepada kafilah, kegiatan MTQ sudah ditutup,” pungkasnya.
Viralnya video penutupan MTQ XLV Tingkat Kabupaten Banjar yang diisi dengan musik remix dan joget ala disco mendapat kecaman dari banyak masyarakat Kabupaten Banjar, bahkan dari daerah lainnya. Tidak sedikit komentar warganet yang menyebutkan hal tersebut sangat memalukan dan tidak pantas dilakukan di momen MTQ.