Di Kotabaru di Demo Puluhan Orang di Halal Bihalal dengan Para Habaib dan Ulama Ia disambut gembira Seribu lebih tamu dan undangan.
Kedatangan Yusril Ihza Mahendra di Halal Bihalal dengan para habaib, alim ulama dan tokoh masyarakat Kalimantan Selatan yang digelar di Pawon Telogo, Handil Bhakti, Kabupaten Barito Kuala disambut antusias lebih dari seribu tamu dan undangan. Hal ini berbanding terbalik ketika ia datang ke Kotabaru.
Yusril Ihza Mahendra pada halal bihalal ini diterima para ulama dan habaib yang menghormatinya sebagai tokoh nasional, tokoh pergerakan islam dan juga sebagai seorang ahli atau pakar hukum tata negara. Hal ini terungkap dari sambutan -sambutan yang disampaikan saat mereka menyampaikan sambutan, seperti dari Ketua MUI Kalsel KH.Husin Nafarin, bahkan sampai dari Ormas FPI Kalimantan Selatan.
Atas sambutan, penghargaan mereka yang hadir tersebut Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini mengucapkan terima kasih dan penghargaan serta halal bihalal yang digelar menjadi ajang menjalin tali silaturrahmi antar sesama umat islam. Hal ini disampaikan Yusril Ihza Mahendra saat menyampaikan sambutan dihadapan ribuan tamu dan undangan yang hadir. Ia juga meminta maaf, sebab menyampaikan tentang bagaimana ajaran islam dan sejarah islam di Indonesia, padahal didepannya banyak para habaib dan ulama yang juga tahu hal itu, serta terkesan seakan menggurui.
“Saya mohon maaf kalau, karena disini banyak para habaib dan ulama yang memahami dan tahu apa yang telah saya sampaikan,” ujarnya merendah sebagai wujud hormatnya terhadap para ulama dan habaib (8.7/2018).
Seusai kegiatan halal bihalal para tamu dan undangan berebut untuk bisa foto bersama dengan Yusril Ihza Mahendra yang menjadi tokoh utama dalan kegiatan ini. Dan setelah itu saat ditemui wartawan ia mengatakan disini ia disambut hangat oleh ribuan orang, bahkan para ulama dan habaib serta tokoh masyarakat. Namun, sehari sebelumnya di Kotabaru, justru sebaliknya ia disambut para preman.
“Kemarin yang disambut pengunjuk rasa yang saya duga para preman. Dilaporan yang saya terima saat di bandara jumlahnya ribuan, tetapi ketika saya temui dan lihat hanya sekitar 30 orang, laporan jumlahnya dibesar-besarkan. Disana disambut preman sini saya disambut hangat para ulama dan habaib, alhamdulillah,” tandasnya.
Mantan Menteri Kehakiman ini juga mengungkapkan, bahwa yang terjadi di Kotabaru itu bukan antara masalah dirinya pribadi dengan sebagian masyarakat atau warga disana, tetapi hanya masalah antar dua perusahaan yang berebut lahan dan pengaruh. Sedangkan dirinya hanyalah salahsatu kuasa hukum dari salah satu perusahaan tersebut.
Editor :
Penulis :