MARTAPURA – Pemilihan Ketua KONI Kabupaten Banjar berjalan panas, panitia seleksi dinilai tidak demokratis, dan dituding siapkan calon tunggal dari kelompok sendiri sehingga sebagian pemilik suara memilih walk out dari Musercab, Rabu (8/12/2021).
Pada hari ini, Rabu (8/12/2021) Panitia Seleksi Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Banjar menggelar Musyarawah Seluruh Cabang Olahraga (Musercab) di Hotel Aston Banua. Musercab digelar untuk memilih Ketua KONI Kabupaten Banjar yang baru.
Namun, Musercab ini tidak berjalan lancar, karena ada sebagian pimpinan Cabor yang tidak diundang dan panitia seleksi mengubah aturan untuk menentukan Ketua KONI Kabupaten Banjar terpilih. Panitia seleksi diduga menetapkan aturan baru, bahwa Ketua KONI Kabupaten Banjar harus terpilih secara aklamasi yang mengabaikan pemungutan suara atau voting.
Ketua Cabor Karate, KONI Kabupaten Banjar Irwan Bora mengaku, ia bersama sejumlah pimpinan Cabor lainnya sengaja memilih walk out dari Musercab. Hal itu pihaknya lakukan, karena sangat kecewa dengan aturan yang dibuat panitia seleksi Ketua KONI Kabupaten Banjar yang tidak demokratis.
Selain itu Irwan Bora menuding para pengurus KONI Kabupaten Banjar memberlakukan organisasi olahraga seperti sebuah kerajaan atau dinasti. Hal itu ditunjukkan dengan menutup peluang orang lain selain kelompok mereka untuk menjadi Ketua KONI Kabupaten Banjar, termasuk dengan segala siasat harus aklamasi yang sangat tidak demokratis.
“Musercab ini sangat dipaksakan agar calon tunggal dan dipilih aklamasi. Ini dikelola seakan-akan kerajaan yang pengurusnya turun temurun yang harus dijabat para pengurus juga, sangat tidak demokratis,” tegasnya, Rabu (8/12/2021).
Irwan Bora yang juga Anggota DPRD Kabupaten Banjar ini juga mempertanyakan pembentukan tim panitia seleksi Calon Ketua KONI Kabupaten Banjar yang terkesan tidak transparan. Menurutnya, para pimpinan Cabor tidak tahu ada pembentukan tim panitia seleksi yang dibentuk.
“Kita tidak tahu kapan pembentukan tim seleksi Calon Ketua KONI Kabupaten Banjar, tahu – tahunya terbentuk begitu saja,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Bidang Organisasi, KONI Kabupaten Banjar, Supian AH menyampaikan, semuanya sudah berjalan sesuai dengan mekanisme. Sedangkan mengenai pilihan ketua terpilih harus melalui musyawarah atau voting itu silakan saja.
“Semua sudah sesuai mekanisme, yang mengatakan tidak sesuai mekanisme yang walk out itu,” pungkasnya.