Banjarbaru : Partisipasi Pengawasan Masyarakat Pada Pemilu Dinilai Masih Rendah dan Perlu Sosialisasi Yang Lebih Maksimal ke Masyarakat, Jumat (29/3/2019).
Partisipasi pengawasan masyarakat pada pemilu 2019 dinilai masih rendah. Untuk itu Akademisi Ilmu Sosial dan Politik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Mahyuni meminta agar Bawaslu terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Menurut Mahyuni, keterbatasan jumlah pengawas pada setiap penyelenggaraan pesta demokrasi seperti Pilkada, Pilpres dan Pileg selalu terjadi. Untuk itu peran masyarakat secara luas dalam pengawasan jalan setiap tahapan kampanye sangat diharapkan.
“Kita harus akui hingga saat ini memang ada partisipasi masyarakat dalam mengawasi jalannya pemilu. Namun, tingkat partisipasi masyarakat ini masih rendah dan perlu ditingkatkan dan salah satunya dengan sosialisasi,” ujarnya.
Pernyataan Mantan Ketua Bawaslu Kalsel ini disampaikannya seusai menjadi narasumber pada sosialisasi partisipasi masyarakat pada pengawasan pemilu 2019 yang digelar Bawaslu Banjar di Banjarbaru. Menurut Mahyuni, masyarakat dapat menjadi mata dan telinga Bawaslu dan mereka juga dilindungi ketika menjadi saksi.
“Ketika masyarakat melaporkan adanya pelanggaran pemilu, maka nama mereka dirahasiakan dan bisa mendapat perlindungan dari LPSK,” tegas Mahyuni.
Terpisah Ketua Bawaslu Banjar Fajeri Tamzidillah mengakui pihaknya kekurangan tenaga pengawas di Kabupaten Banjar. Bahkan menurut Fajeri, hingga saat ini dari 1837 TPS yang ada se- Kabupaten Banjar, baru tersedia 1667.
“Ideal setiap TPS ada 1 pengawas TPS, namun hingga saat ini jumlahnya masih kurang dan tetap diupayakan penambahan, hingga terpenuhi,”pungkasnya.