Site icon Kantor Berita Kalimantan

Pembakaran Jenazah Di Kota Palangka Raya

Umat Hindu Bali di Kota Palangka Raya menggelar ritual Ngaben atau upacara pembakaran jenazah yang populer disebut kremasi di TPU, Jalan Tjilik Riwut, Sabtu (15/8/2020).

Ngaben adalah upacara ritual Agama Hindu Bali, yakni ritual pembakaran jenazah penganut agama hindu. Hal ini juga dilakukan oleh Umat Hindu Bali yang berada di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (15/8/2020).

Made Salah seorang warga yang ikut dalam proses kremasi mengatakan bahwa proses upacara kremasi hari ini merupakan salah satu tokoh umat Hindu yang ada di Kota Palangka Raya, dan runtutan acara secara garis besar diawali dari rumah duka dimulai dengan perawatan Jenazah.

Dalam proses perawatannya jenazah dimandikan lalu disucikan dengan doa dan tirta suci. Setelah itu jenazah diberikan busana layaknya semasa hidup, kemudian dilanjutkan dengan melengkapi sarana ataupun prasarana tubuh seperti hendak melakukan persembahyangan.

Kemudian Jenazah akan diberangkatkan ke lokasi kremasi dan pihak keluarga diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir. Tahapan berikutnya pembacaan riwayat hidup almarhum, yang dibacakan oleh perwakilan keluarga.

Sebelum Kremasi dilaksanakan, warga Hindu melaksanakan persembahyangan bersama yang dipimpin oleh seorang Pinandita dengan harapan agar amal baik almarhum semasa hidup dapat diterima Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa.

Setelah berbagai upacara sakral dilakukan, barulah penyulutan api suci dilakukan, yang sebelumnya di diisi doa oleh Pinandita. Api suci yang dimaksud adalah api suci yang telah didoakan agar mengubah Jenazah menjadi abu.

Tahapan selanjutnya yakni pengulapan, yaitu abu jenazah yang diambil dimasukan ke dalam wadah/kendi sebagai simbol kemudian dilantunkan doa dan setelah itu dibawa oleh pihak keluarga untuk dilarung.

Pihak keluarga akan melepaskan atau melarungkannya sebagai tanda pelepasan dan penyatuan jiwa pada Sang Pencipta

“Proses pelarungan akan dilaksanakan di Tugu Soekarno yang terdapat dermaga dekat sungai Kahayan,” tambah Made.

Di tengah pandemi Covid-19 yang mewabah saat ini, ada perbedaan ketika semua warga yang hadir menggunakan masker dan menjaga jarak, sesuai dengan imbauan prortokol Kesehatan.

“Dengan tidak mengurangi makna acara kremasi ini, semua sudah mematuhi anjuran pemerintah dengan menggunakan masker dan menjaga jarak tentunya,” pungkas Made.

Source : Infopublik Kota Palangka Raya

Exit mobile version