Pemberdayaan Perempuan Marginal melalui Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M) di Kabupaten Banjar terus ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan keterampilan aneka keterampilan yang dibutuhkan.
Hal tersebut disampaikan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (Dit Bindik Aksara) Abdul Kahar ketika membuka Sarasehan GP3M di halaman Kantor Dinas Pendidikan Banjar, Kamis (3/10/2019).
“GP3M diluncurkan sejak 2016 lalu. Ini program andalan yang langsung bersentuhan dengan kaum perempuan marginal. Mereka kita latih dan berdayakan dengan aneka ketrampilan,” kata Abdul Kahar.
Menurut Kahar, dengan kemandirian, para perempuan tidak menjadi buta huruf dan termarginalkan. Oleh sebab itu GP3M saat ini berbeda dengan sebelumnya, sebab perempuan marginal merupakan segmen sasaran program.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan Banjar, Maidi Armansyah menjelaskan, GP3M di Banjar melatih dan membina kaum perempuan di beberapa kecamatan. Mereka dilatih keterampilan menjahit, membuat kue kering dan juga pemberantasan buta aksara.
“GP3M adalah program yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kaum perempuan, sehingga sangat kita dukung pelaksanaannya,” ujar Maidi.
Terpisah, Wakil Ketua I TP PKK Banjar, Hj Nur Gita Tiyas mengatakan, seluruh tema sarasehan untuk mencapai Kabupaten Banjar yang sejahtera dan barokah. Untuk itu ia mengapresiasi sarasehan, karena ujungnya adalah untuk meningkatkan SDM kaum perempuan di Kabupaten Banjar.
“GP3M menjadikan kaum perempuan lebih mandiri. Mandiri jadi modal perempuan tidak akan menjadi buta huruf dan termarginalkan,” pungkasnya.