Site icon Kantor Berita Kalimantan

Palopo Membara (Pemimpin Dan Demokrasi ?)

Menurut teman saya Winston Churchill ” DEMOKRASI ADALAH SISTEM PEMERINTAHAN YANG JELEK, TETAPI BENTUK PEMERINTAHAN YANG LAIN JAUH LEBIH JELEK LAGI,”

Memprihatinkan dan sangat mengecewakan mendengar dan menyaksikan Kantor Walikota Palopo dan beberapa kantor lainnya yang notabene dibangun dengan DUIT RAKYAT dibakar massa yang kecewa atas hasi Pemilukada disana.

Pemilukada merupakan salah satu pesta Demokrasi yang bertujuan memilih Kepala daerah secara Demokratis. Kekecewaan atas hasil sebuah pemilihan kepala daerah atau lainnya yang dilakukan melalui sistiem Demokrasi adalah wajar, tetapi menjadi tidak wajar jika dilakukan secara Barbar alias Anarkis dan bahkan tergolong sadis. Masyarakat yang cerdas biasanya punya adab dan beradab dalam penyelesaian atas suatu masalah dan tidak selalu memaksakan kehendak yang belum tentu kebenarannya.

Belajar pada beberapa kasus pengrusakan dan aksi anarkis atas hasil Pemilukada diberbagai daerah, ada yang patut kita pertanyakan tentang arti seorang pemimpin, loyalitas ,nasionalisme, patriotisme serta cinta negara. Kita mulai dari arti Pemimpin atau calon pemimpin yang akan jadi Kepala Daerah. Biasanya atau lazimnya seorang pemimpin yang ideal memiliki kemampuan diatas rata – rata , misalnya masalah integritas, kapasitas , moralitas dan lainnya. Apakah sesesorang layak memimpin suatu daerah jika ia tidak mempunyai semua hal itu tadi?

Untuk menjawab hal diatas kita tambah satu pertanyaan yang sederhana, yakni apakah seorang layak memimpin sesuatu yang besar jika hal yang lebih kecil tidak bisa ia pimpin ? Misalnya pantaskah seseorang calon pemimpin jika tidak bisa mengendalikanpendukungnya untuk tidak berbuat Anarkis demi sesuatu yang lebih mulia dan terhormat. Atau Patutkah jika seorang calon pemimpin yang justru jadi jadi provokator hingga berbuah kehancuran yang semakin merugikan masyarakat yang lebih luas ?

Sepanjang sejarah peradaban manusia pemimpin yang baik justru menciptakan kedamaian bukan kehancuran…

Jangan salahkan Demokrasi jika kita tidak siap / tidak mampu menjalankannya atau menerima hasilnya.

Photo source : dev2.merdeka.com, lip kompas

Exit mobile version