BANJARBARU – Pemuda HST gelar aksi unjuk rasa solo atau sendiri di Kantor Perwakilan Kementerian Sosial (BBPPKS) Banjarmasin di Banjarbaru untuk menuntut penjelasan nasib 88 Calon Pendamping Sosial Komunitas Adat Terpencil (PS-KAT), Sabtu (21/5/2022).
Setelah 2 tahun dinyatakan lulus seleksi sebagai calon PS-KAT oleh Kemensos, namun hingga sekarang 88 orang dari seluruh Indonesia yang dinyatakan lulus tersebut belum ditugaskan. Hal tersebut disampaikan Dayat seorang pemuda dari Hulu Sungai Tengah (HST) yang nekat menggelar unjuk rasa solo di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin di Banjarbaru.
” Hingga sekarang ini tak ada kejelasan dari Kementerian Sosial terhadap kejelasan nasib kami ini. Melalui aksi ini saya mewakili kawan-kawan dari Sabang sampai Merauke menuntut kejelasan nasib,” jelas Dayat, Rabu (18/5/2022).
Untuk memperjuangkan kejelasan nasib dirinya dan rekan-rekan, ungkap Dayat, ia sudah dua kali mengirimkan email resmi kepada Kemensos RI. Hanya saja email yang dia kirim tidak mendapat tanggapan atau balasan dari Kemensos RI.
“Kami merasa Kemensos seakan tutup mata terhadap keberadaan kami. Padahal, kami sudah secara profesional ikut seleksi memasuki program tersebut,” ungkapnya, Kamis (19/5/2022).
Terkait aksi unjuk rasa solo ini, beber Dayat, ia sempat bertemu Kepala BBPPKS Banjarmasin, Laode Taufik Nuryadin.
“Kepala BBPPKS Banjarmasin kepada saya menyatakan, bahwa ia siap untuk mengomunikasikan permasalahan ini ke pemerintah pusat,” pungkasnya.
Sumber : jejakrekam.com