KBK.News, BANJARBARU – Kasus pencurian meter air pelanggan kembali marak di wilayah pelayanan PT Air Minum (PTAM) Intan Banjar. Rumah kosong hingga ruko di pinggir jalan menjadi target utama para pelaku.

Kepala Bagian Hubungan Langganan PTAM Intan Banjar, M Azwar, SAP, MA mengatakan tren kehilangan meter air meningkat sejak Agustus hingga awal Oktober 2025.

Data kehilangan meter air:

Agustus 2025

BNA (Banjarbaru): 2 unit

Cabang 1: 1 unit

Cabang 2: 2 unit

➡️ Total: 5 unit hilang

September 2025

BNA (Banjarbaru): 7 unit

Cabang 1: 13 unit

Cabang 2: 17 unit

➡️ Total: 37 unit hilang

Oktober 2025 (hingga 6 Oktober)

BNA (Banjarbaru): 14 unit

Cabang 1: 7 unit

Cabang 2: 13 unit

➡️ Total: 34 unit hilang

Dalam kurun dua bulan lebih, tercatat 76 meter air raib di tiga wilayah cabang.

“Trennya meningkat tajam sejak September, terutama di wilayah Cabang 2 dan Banjarbaru,” ujar Azwar.

Azwar menjelaskan, para pelaku biasanya menyasar bangunan tidak berpenghuni. Komponen meter air berbahan logam diduga dijual kembali.

“Bagi pelanggan yang kehilangan meter, penggantian menjadi tanggungan pemilik. Karena itu penting melakukan pengamanan tambahan, seperti memasang pelindung atau pagar,” tegasnya.

PTAM juga mencatat sebagian besar kasus terjadi di rumah tanpa pagar dan tanpa pengawasan lingkungan.

Azwar mengimbau warga sekitar untuk ikut memperhatikan aktivitas mencurigakan, terutama jika ada orang membongkar meter air tanpa atribut resmi.

“Jika menemukan hal mencurigakan, segera laporkan ke kantor cabang atau kepolisian. Kerja sama warga sangat diperlukan,” jelasnya.

“Meter air bukan hanya milik PTAM, tapi bagian dari layanan masyarakat. Semakin baik kita menjaga, semakin lancar pelayanan yang dinikmati bersama,” tutupnya.