Pendiri Partai Nasdem Kalimantan Selatan (Kalsel) sangat prihatin serta sesalkan kisruh akibat perombakan pengurus yang terjadi HST dan kabupaten/kota di Banua ini, Kamis (27/8/2020).
Informasi atau berita tentang pencopotan Ketua DPD Partai Nasdem HST dan SK yang hanya beredar di media sosial memunculkan kisruh dan gejolak di HST. Apalagi di daerah ini dalam waktu dekat melaksanakan pilkada dan Partai Nasdem mengusung salah satu pasangan calon.
Terkait persoalan ini, H Rusli yang merupakan salah satu pendiri Partai Nasdem di Kalsel mengaku sedih dan prihatin. Sebab, menurutnya hal tersebut sangat disayangkan sekali, karena secara nasional Partai Nasdem sudah baik, tetapi di Kalsel ada masalah, dan harus diperbaiki.
“Saya selaku salah satu pendiri Partai Nasdem di Kalsel dan ada tanda tangan saya di akte pendirian, merasa sangat prihatin atas kisruh yang terjadi. Kalau ada perombakan pengurus harusnya sesuai AD/ART atau mekanisme yang benar,” ucapnya, Kamis (27/8/2020).
Apalagi menurut kabar yang saya dengar, kata H Rusli, ada 8 pengurus DPD Partai Nasdem di 8 kabupaten/kota di Kalsel dirombak total dan ada SK telah bocor, serta beredar ke media sosial.
“Pergantian atau perubahan kepengurusan sebuah organisasi itu hal yang wajar, tetapi harus melalui mekanisme yang benar dan terukur,” ungkapnya lagi.
Kisruh ini terungkap ke publik, kata H Rusli setelah Ketua DPD Partai Nasden HST, H Tri Bunadi dicopot, dan yang bersangkutan beserta para simpatisan dan kader bereaksi. Hal itu wajar saja terjadi, sebab yang saya tahu Tri Bunadi orangnya baik dan berhasil memajukan Partai Nasdem di HST, bahkan bukan hanya tenaga, tetapi dengan finansial pribadi.
“Melihat kondisi ini, maka saya sebagai salah satu pendiri partai ini mengajak, ayolah kita semua kembali kepada tujuan semula berdirinya pungkas Supaya ketika menghadapi Pemilu 2024 hasilnya lebih baik lagi, terlebih lagi seperti di HST yang kini sedang pilkada,” tegasnya.
Pencopotan Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), H Tri Bunadi menimbulkan kekecewaan dan perlawanan. Karena, Ketua DPD Partai Nasdem ini baru saja habis-habisan berjuang mengantarkan 4 kadernya menjadi wakil rakyat ke DPRD HST.
Padahal sebelumnya Partai Nasdem di daerah hanya meraih 1 kursi, dan berkat dukungan masyarakat dan tangan dingin Ketua DPD HST yang kini dicopot. Menurut H Tri Bunadi, ia mengetahu dirinya dicopot atau dipecat tanpa mekanisme yang benar dan tanpa cara – cara terhormat.
“Saya hanya tahu, kalau saya dicopot melalui SK yang disebar media sosial. Dan ini menimbulkan gejolak di kalangan pendukung, simpatisan dan relawan yang sudah lama saya bina guna membesarkan partai ini, sehingga saya sebut ini adalah tindakan yang otoriter, bahkan diktator,” kata H Tri Bunadi, mengulang pernyataannya pekan lalu, Rabu (26/8/2020).
Dipecat, Ketua DPD Partai Nasdem HST, Tri Bunadi Ingatkan Jangan Pilih Partai Otoriter
Terpisah, Ketua DPD Tanah Laut (Tala), Edi Porwanto seusai menggelar Rapat Pleno Diperluas beberapa pekan lalu menegaskan, ia menegaskan tidak tahu apakah dirinya dicopot dari jabatannya sekarang. Tetapi, kata Edi, isunya sangat kuat, bahkan seluruh kader dan pengurus Partai Nasdem di Tanah laut mendengar isu ini dari partai lain.
“Sampai hari ini saya tidak menerima SK pencopotan saya dari Ketua DPD Partai Nasdem Tala, kalau isunya sangat kencang. Saya meredam para kader dan pengurus partai untuk tidak bereaksi berlebihan,” pungkas Edi Porwanto, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (26/8/2020).