Banjarbaru – Tingginya intensitas curah hujan dalam sepekan terakhir dan berpotensi longsor di lokasi pendulangan Intan di Pumpung Cempaka. Terkait hal ini Polsek Banjarbaru Timur menyampaikan himbauan kepada para pendulang intan tradisional di lokasi tersebut untuk menghentikan aktivitas pendulangan.
Kasus tewasnya pendulang Intan di Kawasan Pumpung Cempaka, Banjarbaru sudah puluhan kali terjadi akibat longsor dan tertimbun tanah. Namun,hal tersebut tidak menyurutkan sebagian besar para penambang atau pendulang intan tradisional menghentikan kegiatan mereka. Terlebih pada musim penghujan sekarang tanah disekitar lobang galian labil dan sangat berpotensi terjadinya longsor yang dapat membahayakan jiwa para pendulang.
Melihat situasi yang dapat membahayakan nyawa para pendulang tersebut aparat Kepolisian dari Polres Banjarbaru berusaha mengingatkan dan menghimbau agar mereka menghentikan aktivitas untuk sementara . Terkait hal ini Kapolsek Banjarbaru Timur AKP Avan Suligi mengatakan, curah hujan yang cukup tinggi sangat berbahaya bagi para pendulang. Sebab, sudah banyak kasus pendulang tertimbun akibat tanah longsor pada saat hujan sedang turun.
“Kami sudah himbau agar pendulang intan, supaya istirahat terlebih dulu, dan menunggu,hingga suasana yang lebih aman,” jelasnya.
Menurut Kapolsek Banjarbaru Timur masih ada solusi untuk mencari nafkah dan aman. Untuk itu ia menyarankan, agar para pendulang mengisi waktu istirahat bekerja di pendulangan dengan mengumpulkan pasir untuk dijual.
“Pasir yang terkumpul bisa dijual, jadi meski istirahat dari mendulang, mereka masih mendapatkan penghasilan,” terangnya lagi.
Photo harnas.co