Penjaja seks online di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru semakin ramai, serta belum tersentuh pihak yang berwenang untuk mengantisipasinya (05/02/2018).
Sekarang ini kemudahan tekhnologi komunikasi dan informasi berkembang pesat di dunia dan menyasar ke dunia berbasis jaringan internet serta daring (online). Hal ini juga yang membuat sejumlah informasi dengan cepat menyebar secara online melalui berbagai jejaring sosial, bahkan berbagai usaha jual – beli online juga berkembang dengan pesat.
Kemajuan tekhnologi komunikasi dan komunikasi ini banyak menimbulkan dampak positif, namun tidak sedikit juga telah memunculkan dampak negatif bagi masyarakat. Kalau yang menimbulkan hal positif tentu perlu ditingkatkan,namun jika negatif tentu harus diantisipasi penyebarannya.
Kemajuan seperti hal tersebut juga dirasakan terjadi di Kota Banjarmasin dan lainnya di Kalimantan Selatan. Tetapi ini tidak bisa dipungkiri kemajuannyab juga telah memunculkan dampak negatif juga sangat luarbiasa terjadi di kota yang berjulukan Kota Seribu Sungai ini, misalnya maraknya penjaja seks online,khususnya dalam 3 tahun terakhir.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah penulis lakukan dalam 3 tahun terakhir, peningkatan bisnis menjajakan seks online di Kota Banjarmasin meningkat dengan pesat ,bahkan sudah ekspansi ke Kota Banjarbaru. Para penjaja seks online ini pada umumnya memanfaatkan jejaring sosial, diantaranya WeChat, Beetalk, BBM,Line dan bahkan melalui WhatsApp dan lainnya. Catatan juga, tidak semua yang menggunakan jejaring sosial ini penjaja seks online.
Peningkatan bisnis menjajakan seks secara online di Kota Banjarmasin dan sekitar berkembang pesat di banding sebagian kota besar lainnya di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal itu bisa terukur melalui jumlah orang yang menawarkan jasa esek-esek tersebut di jejaring sosial,khususnya Beetalk dan WeChat. Ini dapat terlihat jelas dari sejumlah akun yang ada di kedua jejaring sosial tersebut hampir 50 persen menawarkan jasa layanan seks.
Adapun modus yang digunakan para penjaja seks online ini, diantaranya pasang photo profil yang seksi dan vulgar, kemudian yang paling jelas pasang status Open Bo, No Basa Basi, Cari Duit, Stay, Freelance, dan lainnya. Kemudian ada juga yang chat dengan kata ” Bo ” . Sedangkan harga yang ditawarkan bervariasi mulai ratusan ribu rupiah,hingga diatas satu juta rupiah per ST (Short Time).
Kini yang menimbulkan banyak pertanyaan adalah mengapa bisnis menjajakan sex online di Kota Banjarmasin dapat berkembang sangat pesat. Apa karena tidak ada tindakan dari pihak yang berwenang? Apakah karena permintaan terhadap bisnis lendir ini sangat tinggi di Banjarmasin ?