Perang Thailand–Kamboja Masuki Hari ke-3: AL Thailand Usir Pasukan, Artileri Mengguncang Banthat sejak Subuh
KBK.News, BANGKOK – Konflik bersenjata di perbatasan Thailand–Kamboja memasuki hari ketiga. Pertempuran terbaru meletus di Ban Chamrak, Distrik Muang, Sabtu dini hari (26/7/2025). Menurut Satuan Tugas Marinir Trat, pasukan Kamboja memasuki tiga titik di wilayah Thailand pada pukul 05.10.
Dilansir sindonews.com, Angkatan Laut Kerajaan Thailand merespons cepat dan memukul mundur posisi Kamboja pada pukul 05.40.
Usai kontak senjata di laut, Area Angkatan Laut Pertama di bawah Komando Pertahanan Perbatasan Chanthaburi–Trat mengerahkan empat kapal patroli untuk memperkuat Operasi Trat Pikhat Phairee 1 di Ko Kut dan Ban Hat Lek, Khlong Yai.
Satuan ini terdiri dari kapal perang serang cepat dan kapal patroli yang diklaim mampu memberikan dukungan tembakan dalam satu menit bila dibutuhkan.
Warga di sekitar Pegunungan Banthat, yang berbatasan dengan Kamboja di sisi timur, melaporkan suara tembakan artileri sejak pukul 05.00.
Seorang biksu dari Kuil Rai Pa di tambon Noen Sai menulis di Facebook bahwa ia melihat cahaya api melayang di atas pegunungan. “Kami sedang melarikan diri, tetapi melihat tentara Thailand menuju ke sana,” ujarnya.
Pada hari Jumat, Komando Pertahanan Perbatasan Chanthaburi dan Trat memperpanjang darurat militer di provinsi Trat dan Chanthaburi.
Gubernur Trat, Natthaphong Sanguanjit, mengatakan evakuasi diperintahkan bagi penduduk di dekat distrik perbatasan Muang, distrik Bo Rai, dan distrik Khlong Yai.
Para pengungsi, termasuk lansia, anak-anak, pasien yang terbaring di tempat tidur, dan pasien rumah sakit, dipindahkan ke 10 tempat penampungan yang telah ditentukan di zona aman.
“Di antara mereka yang direlokasi dari tambon Laem Klat terdapat pekerja migran Kamboja, yang ponselnya disita demi alasan keamanan,” ungkap Wali Kota Kittipong Yula-or, yang mengawasi satu tempat penampungan.
Pertemuan darurat pada hari Jumat mengidentifikasi Ban Chamrak sebagai wilayah kunci tempat pasukan Kamboja dilaporkan bergerak maju.
Khlong Yai, 11 kilometer dari Koh Kong, Kamboja, juga tercatat sebagai lokasi di mana pasukan telah menempatkan posisi.
Thailand telah mengumumkan jumlah korban tewas di pihaknya mencapai 19 orang, termasuk enam tentara sejak pertempuran meletus pada hari Kamis, dengan lebih dari 60 orang terluka. Kamboja telah melaporkan 13 kematian.
Di distrik Kanthralak, provinsi Si Sa Ket, di perbatasan dekat lokasi bentrokan, pekerja hotel Chianuwat Thalalai mengatakan kota itu telah kosong.
“Hampir semua orang telah pergi, kota ini hampir seperti kota yang sepi,” ujar pria berusia 31 tahun itu kepada Reuters. “Hotel saya masih buka untuk beberapa orang yang tinggal di dekat perbatasan dan membutuhkan tempat menginap.”
Duta Besar Thailand untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Cherdchai Chaivaivid, mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan pada hari Jumat bahwa tentara telah terluka oleh ranjau darat yang baru ditanam di wilayah Thailand pada dua kesempatan sejak pertengahan Juli – klaim yang dibantah keras oleh Kamboja – dan mengatakan Kamboja kemudian melancarkan serangan pada Kamis pagi.
“Thailand mendesak Kamboja untuk segera menghentikan semua permusuhan dan tindakan agresi, dan melanjutkan dialog dengan itikad baik,” ujar Cherdchai kepada dewan dalam pernyataan yang dirilis ke media.
*/