MARTAPURA – Perjadin Anggota DPRD Banjar ke kawasan lokasi wisata Labuan Bajo diduga ludeskan anggaran untuk pendamping untuk staf dan ASN Setwan.
Kasus dugaan korupsi perjadin di DPRD Banjar masih lidik di Kejari Kabupaten Banjar serta proses audit di BPKP. Namun hal itu tidak mengendorkan semangat sebagian besar oknum anggota DPRD Banjar untuk tetap semakin rajin perjadin, seperti kunjungan kerja (Kunker) dan konsul.
Informasi terbaru, sebagai dampak semakin rajinnya wakil rakyat di DPRD Banjar melakukan perjadin, bahkan mereka telah meludeskan dana pendamping Tahun 2022 . Hal itu diduga sebagai dampak dari perjadin yang mereka pilih berbiaya tinggi (high cost).
Terkait dengan ludesnya anggaran atau dana pendamping yang biasa digunakan untuk staf dan ASN sekretariat DPRD Banjar ini dibenarkan Sekwan Banjar, Aslam.
“Iya benar, anggarannya sudah habis sejak pertengahan Novemer 2022 lalu,” ungkap Sekwan DPRD Kabupaten Banjar, Aslam, kepada awak media saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (28/11/2022) siang.
Menurut Aslam ludesnya dana pendamping yang semestinya diperuntukkan bagi staf dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Setwan DPRD Banjar itu cukup. Hanya saja, karena ada perjadin sejumlah oknum anggota DPRD Banjar yang di luar Pulau Jawa, maka biayanya lebih tinggi atau membengkak.
Aslam menegaskan, salah satu perjadin yang berbiaya tinggi, yakni para anggota DPRD Banjar ke Labuan Bajo. Pada kegiatan ini juga disamping staf atau ASN Setwan DPRD Banjar.
Sekwan DPRD Banjar ini juga mengungkapkan, bahwa dalam perjadin unsur pimpinan didampingi dua orang staf atau ASN. Sedangkan untuk komisi, karena jumlahnya juga banyak, maka didampingi dua orang staf atau ASN.
“Bagaimana lagi. Jadi ya tidak ada pilihan kecuali tidak menyertakan ASN sebagai pendamping untuk kegiatan sisa perjadin di tahun anggaran 2022 ini,” pungkas mantan Kepala Kesbangpol Banjar ini.
Labuan Bajo adalah tempat wisata yang terletak di wilayah administrasi di kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.