Permintaan bakul purun di Kalimantan Selatan meningkat, meski di tengah pandemi Covid-19 dan mendatangkan rejeki bagi para pengrajin, Jumat (24/7/2020).
Sejumlah pengrajin bakul purun mengaku, permintaan bakul purun selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan lebih 100 persen. Hal ini disampaikan M Arsyad, salah satu pengrajin bakul purun asal Kampung Jagung, Kecamatan Bati-Bati yang berbatasan dengan Kecamatan Lianganggang.
“Alhamdulillah, walaupun saat ini pandemi Covid-19, tetapi usaha kami sebagai pengrajin bakul purun tetap berjalan, bahkan meningkat,” jelasnya, Jumat (24/7/2020).
Muhammad Arsyad mengungkapkan, para pengrajin merasa bersyukur, sebab sebagian pejabat daerah memanfaatkan kerajinan tangan (handycraft) asli banua. Mereka menggunakan bakul purun untuk memuat dan menyerahkan bantuan Covid-19.
“Para pejabat ini, seperti Pak Gubernur H Sahbirin Noor menggunakan bakul purun ketika menyalurkan bantuan ke masyarakat. Saya, dengar dari kawan -kawan, bahwa Paman Birin yang banyak membeli dan menggunakan bakul purun hasil kerajinan asli Banjar ini,” ujarnya.
Muhammad Arsyad bersama para pengrajin bakul purun dari Kampung Jagung, Bati Bati untuk saat ini mencari bahan baku rumput jenis purun sampai ke Sungai Tabuk. Menurutnya di daerah Bati-Bati bahan bakunya habis, akibat karhutla tahun lalu (2019).
“Di Bati Bati dan Lianganggang hanya bahan baku purun hanya tersisa yang masih kecil. Hal itu akibat kemarau tahun lalu dan terbakar atau karhutla di Tahun 2019,” pungkasnya.
[penci_related_posts title=”Berita Menarik Lainnya Klik Saja Dibawah Ini” number=”6″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]