Site icon Kantor Berita Kalimantan

Petahana Bupati Banjar Saidi Mansyur Sebut Pemeriksaan Kesehatan Berjalan Lancar

KBK.News, BANJARMASIN – Petahana Bupati Banjar, H Saidi Mansyur menjalankan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin untuk syarat pencalonan Bupati Banjar di Pilkada 2024, Jumat (30/8/2024).

“Alhamdulillah dari tadi pagi kami sudah melaksanakan pemeriksaan kesehatan disini (RS Bhayangkara),” ujar Saidi Mansyur usai melakukan pemeriksaan kesehatan, Jumat (30/8/2024) sore.

Saidi mengatakan pemeriksaan kesehatan Pilkada 2024 kali ini berbeda dengan Pilkada sebelumnya, yang mana ucap Saidi, pemeriksaan kali ini ada tambahan cek Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan juga rekam saraf.

“Dan Alhamdulillah hari ini berjalan dengan lancar, besok akan dilanjutkan lagi dengan pemeriksaan psikolog,” sebutnya.

Saat ditanya apakah ada kendala, Saidi menjawab dirinya sempat menunggu dokter paru hampir satu jam, “Namun sisanya Alhamdulillah berjalan lancar,” lanjutnya lagi.

Saidi mengaku dirinya juga diminta untuk menjawab soal sebanyak 567 yang harus dijawab dengan waktu 90 menit.

“Tadi juga ada tes hampir 567 soal yang harus dijawab dalam waktu satu jam setengah, mudah-mudahan tidak ada yang lepas, karena jawabannya harus konsisten,” harap Saidi.

Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada kesulitan saat menjawab soal tersebut, “Karena memang ini menjadi pembelajaran yang dulu dan saya bisa menjawab dengan lancar, disitu juga dinilai beberapa karakter yang di penjawab,” tutur Saidi.

Diberitakan sebelumnya, Dua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Banjar Saidi Mansyur – Habib Idrus Al Habsyie serta Syaifullah Tamliha – Habib Ahmad Bahasyim, jalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, Jumat (30/8/2024).

Komisioner KPU Kabupaten Banjar Abdul Muthalib (Aziz) menyampaikan peneriksaan tersebut dilakukan untuk menilai status kesehatan Calon Bupati – Wakil Bupati Banjar serta mengidentifikasi kemungkinan adanya ketidakmampuan secara jasmani dan rohani yang dapat mengganggu tugas.

“Tidak harus bebas dari penyakit, kecacatan, atau impairment, melainkan setidaknya mereka harus dapat melakukan kegiatan fisik sehari hari secara mandiri tanpa ada hambatan yang diperkirakan akab mengakibatkan kehilangan kemampuan fisik dalam 5 tahun kedepan,” jelas Aziz.

Exit mobile version