KBK.NEWS MARTAPURA – Pilkada atau Pilbup Kabupaten Banjar 2024 masih berpeluang untuk 3 pasangan bupati dan wakil bupati, berikut perkiraan yang mungkin terjadi, Senin (12/8/2024).
Berapa pasangan yang akan maju di Pilkada atau Pilbup Kabupaten Banjar patut dicermati. Karena belum ada satu pasangan bupati dan wakil bupati yang telah mendeklarasikan pasangan mereka masing -masing.
Walau sebelumnya Bupati Banjar Petahana H Saidi Mansyur disebut -sebut akan tetap berpasanga dengan Habib Idrus Alhabsy, namun SK Partai Golkar membuat hal tersebut bisa berubah. Dalam SK DPP Partai Golkar menetapkan Bupati Banjar Petahana H Saidi Mansyur berpasangan dengan kader Golkar Hj Yuliani.
Dari berbagai sumber yang telah dihimpun diduga SK yang menyodorkan Hj Yuliani sebagai Calon Wakil Bupati Banjar membuat rencana Saidi Mansyur berpasangan dengan Habib Idrus Alhabsy menjadi tak menentu. Diduga dari kubu Bupati Banjar petahana ada penolakan jika dipasangkan dengan kader Golkar Hj Yuliani tersebut (bocor halus), sehingga sulit berkoalisi dengan Partai Golkar.
Masih bocor halus, diduga karena tidak bisa menempatkan calon wakil bupati di kubu Bupati Banjar petahana, maka Partai Golkar akan membentuk poros baru, sehingga bakal ada 3 pasangan calon Bupati Banjar di Pilkada 2024. Untuk hal ini kuat dugaan Golkar akan memasang H Rusli sebagai Calon Bupati Banjar dengan pasangan salah seorang tokoh di Martapura.
Prediksi sementara Bupati Banjar Petahana H Saidi Mansyur tetap akan berpasangan dengan Habib Idrus Alhabsy. H Syaifullah Tamliha berpsangan dengan dr Diauddin, dan kalau Golkar membuat poros baru, maka tidak mustahil tokoh dan sekaligus Ketia DPD Partai Golkar Kabupaten Banjar akan dicalonkan sebagai bupati di Pilkada atau Pilbup Kabupaten Banjar 2024.
Menjelang pendaftaran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Banjar ke KPU, dinamika politik di Kabupaten Banjar terus bergerak dinamis. Ha tersebut terutama terkait siapa yang akan diusung atau parpol apa pengusungnya.
Prediksi atau perkiraan bisa saja benar atau bahkan jauh melenceng apalagi dalam gerakan politik itu tidak ada rumus pastinya. Setiap detik bisa saja terjadi perubahan, termasuk perubahan surat keputusan (SK) dari DPP Partai Politik.