Pengusaha Tepung Sagu Tradisional Di Kabupaten Banjar Meski Banyak Menghadapi Kendala Dan Belum idak Di Bantu Pemerintah Tetap Berusaha Melangkah Maju .
Banyak usaha tradisional masyarakat di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan yang luput dari perhatian dan bahkan belum pernah menerima bantuan dari Pemerintah setempat, sehingga pengusaha tidak dapat berharap pada Pemerintah dalam upaya memajukan usahanya.
“ sudah sejak lama sudah saya menekuni usaha pembuatan tepung sagu secara tradisional, namun belum pernah merasakan adanya perhatian atau bahkan bantuan Pemerintah ,” kata Juaidi Salah seorang pengusaha pembuatan tepung sagu tradisional di kabupaten Banjar,Minggu (02/02/2014 ).
Walaupun banyak kendala taua kesulitan yang dihadapi jelas Juaidi, ia berusaha untuk tetap maju dan tidak bergantung dengan uluran tangan atau bantuan Pemerintah. ” dalam seminggu rata – rata usaha saya ini mampu memproduksi tepung sagu sebanyak 5 ton dan dikirim ke Banjarmasin, “ terang Junaidi sambil menunjuk tempat produksi sagu di pinggir Sungai Martapura yang bertepatan diseberang rumahnya .
Sedangkan kendala menurutnya adalah masalah bahan baku berupa batang pohon rumbia yang semakin jauh ia mencarinya , bahkan ke Provinsi tetangga ,yakni ke Kapuas ,Kalimantan Tengan. Kemudian karena tidak mempunyai mesin pengering , jika musim penghujan tiba , ia terpaksa lebih sering berhenti produksi oleh menumpuknya sagu basah digudangnya.
Juaidi mengungkapkan harga sagu mentah saat ini 2.600 Rupiah per kilogram sedangkan sagu kering dalam bentuk tepung harganya 6 ribu Rupiah per kilogram. Ia juga menambahkan saat ini mempunyai 7 orang tenaga kerja yang ikut membantunya dalam menjalankan usaha pembuatan tepung sagu secara tradisional di Kabupaten Banjar.