Program GPM akan Rutin Digelar, Ditreskrimsus Polda Kalsel Komitmen Jaga Stabilitas Pangan
KBK.News, BANJARMASIN – Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diinisiasi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Perum Bulog Kanwil Kalsel dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalsel, dipastikan akan digelar secara rutin setiap Minggu di kawasan Car Free Day Banjarmasin.
Kegiatan yang berlangsung di halaman belakang Masjid Raya Sabilal Muhtadin ini terus mendapat sambutan antusias dari masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, Minggu ini Kepala DPKP Provinsi Kalsel Syamsir Rahman bahkan ikut turun langsung melayani warga yang membeli bahan pangan murah.
“Program ini sangat membantu masyarakat, sekaligus menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok,” ujar Syamsir, Minggu (5/10/2025).
Dalam GPM kali ini, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijual dengan harga khusus Rp55.000 per 5 kilogram, lebih murah dari harga normal Rp56.500.
Sementara gula pasir yang biasanya Rp17.500 per kilogram, dijual hanya Rp15.000. .
Harga miring ini disubsidi langsung oleh DPKP Kalsel.
Direktur Ditreskrimsus Polda Kalsel Kombes Pol M. Gafur Aditya Siregar, didampingi Kasubdit I Indagsi AKBP Zaenal Arifien, mengatakan program ini akan digelar secara berkelanjutan dan bergantian oleh lima subdit Ditreskrimsus.
“Dua minggu terakhir kita sudah jalankan GPM, dan ke depan akan rutin setiap Minggu.
Hari ini saja sekitar 6 ton beras SPHP terjual habis, menandakan program ini sangat diminati,” ungkap Kombes Gafur.
Ia menambahkan, kegiatan GPM menjadi salah satu bentuk dukungan Polri terhadap program pengendalian inflasi dan penguatan ketahanan pangan di Kalsel.
Bulog disebut memiliki stok cukup, dan melalui penjualan di Car Free Day, masyarakat bisa mendapatkan akses bahan pokok dengan harga stabil.
“Selain di Car Free Day, masyarakat juga bisa membeli beras SPHP di koperasi Polda Kalsel maupun Polres jajaran,” tambahnya.
Sementara itu, Syamsir Rahman menambahkan keberhasilan Kalsel menjadi peringkat pertama nasional dalam Indeks Ketahanan Pangan (IKP) 2025 dengan skor 81,98 persen, juga tidak lepas dari peran aktif aparat kepolisian dan sinergi dengan Bulog.
“Empat indikator utama — ketersediaan, keterjangkauan, distribusi, dan keamanan pangan — semuanya tercapai dengan baik.
Kolaborasi dengan Ditreskrimsus Polda Kalsel ini bukti nyata kerja sama lintas ,” terang Syamsir.
Ia menambahkan, surplus pangan Kalsel bahkan ikut menopang provinsi tetangga seperti Kalteng, Kaltim, Kaltara, dan Kalbar.
Tahun ini, Pemprov Kalsel membuka 30.000 hektare lahan baru, yang berpotensi menambah produksi hingga 300.000 ton beras per tahun bila dua kali panen.
“Ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kalsel tidak hanya mandiri, tapi juga berperan membantu daerah lain yang masih defisit,” pungkasnya.