KANDANGAN – Protes dan walk out warna cabor karate Porprov Kalsel XI di HSS, dan itu dimulai sejak technical meeting sampai ke pertandingan yang diduga dipicu wasit dan juri, Selasa (8/11/2022).
Hal tersebut disampaikan Pengurus Harian Cabor Karate Kabupaten Banjar Irwan Bora setelah melihat dan mendapat informasi para pemerhati olahraga karate ini.
” Pertama kontingen Kabupaten Banjar dari cabor karate terpaksa mengambil langkah tegas walkout saat technical meeting. Hal itu kami lakukan, karena aturan yang merugikan dan juga adanya dugaan intimidasi terhadap atlet karate kami, dan kasusnya kami laporkan ke Denpom Banjarmasin, ” jelasnya.
Sekarang ini, beber Irwan Bora, muncul protes dan juga keluhan dari pelatih karate dari sejumlah kontingen kabupaten dan kota. Misalnya dari pelatih karate Tabalong Made Ria, dan pelatih karate Banjarmasin, Bambang Sugiono.
” Titik utama protes terletak pada wasit dan juri yang diduga tidak profesional, sebab ada yang sudah ditolak sesuai keputusan hukum, namun tetap menjadi wasit dan juri di pertandingan karate Porprov Kalsel XI di HSS ini. Kita berharap ini ada evaluasi dan perbaikan ke depannya,” tegas Pengurus Harian Cabor Karate Kabupaten Banjar ini.
Sebelumnya seperti yang dilansir dari Wartabanjar.com disampaikan, bahwa
Pelatih karate dari tim Forki Banjarmasin, Bambang Sugiono menyampaikan protes mereka atas kepemimpinan wasit dan juri. Menurutnya protes pada pertandingan karate tidak terlepas dari kualitas wasit dan juri, sebab ada 11 orang diantaranya memiliki sertifikasi yang kadaluarsa dan belum update peraturan.
“Sejak hari pertama hingga hari terakhir pelaksanaan pertandingan karate tersebut banyak menuai protes, ini karena kualitas wasit-juri yang tidak kompeten,” jelasnya,
Kemudian juga protes disampaikan Made Ria, pengurus Forki Tabalong yang juga sangat kecewa terhadap kinerja wasit dan juri di ajang Porprov Kalsel XI di HSS ini. Menurutnya mereka terkesan tidak update terhadap peraturan pertandingan terkini di cabor karate.
“Atlet kami dirugikan. Akhirnya pada hari ketiga sebelum seluruh nomor pertandingan selesai, kami putuskan untuk balik kanan (walkout) ke Tanjung meninggalkan dua nomor pertandingan yang mestinya atlet kami ikuti,” pungkas Made Ria.